Sampah adalah masalah lingkungan yang tidak mudah diselesaikan sejak beberapa dekade lalu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengemukakan bahwa Indonesia menghasilkan sebanyak 21,88 juta ton sampah di tahun 2021. Masalah tentang sampah semakin kompleks di masa pandemi karena banyaknya limbah masker.
Selain itu, sampah kardus dan bubble wrap juga menjadi masalah baru bagi lingkungan karena melonjaknya arus jual beli online.
Daur ulang sampah menjadi salah satu solusi yang perlu diterapkan untuk mengatasi masalah limbah tersebut.
Kegiatan ini dapat dikerjakan secara individu maupun berkelompok. Jika semakin banyak orang yang melakukan daur ulang, maka semakin banyak sampah yang akan memiliki nilai guna. Perlu diingat bahwa pembakaran sampah bukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Pasalnya, pembakaran tersebut akan menghasilkan karbondioksida yang mengotori udara.
Adapun 6 langkah daur ulang sampah yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut:
Rethink: mempertimbangkan secara matang sebelum membeli barang. Usahakan untuk membeli barang berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Alangkah lebih baik lagi jika Anda memprioritaskan produk daur ulang.
1. Refuse: menolak pemakaian barang-barang sekali pakai, contohnya air kemasan botol plastik dan kantong plastik.
2. Reduce: meminimalisir penggunaan barang-barang yang dapat menyebabkan pencemaran.
3. Reuse: menggunakan ulang barang-barang yang masih bermanfaat, contohnya tas kain untuk berbelanja.
4. Repair: memperbaiki barang-barang yang rusak sebelum membeli barang yang baru untuk menggantikannya.
5. Recycle: melakukan daur ulang sebagai upaya mengurangi sampah sekaligus meningkatkan nilai pakai dan atau nilai ekonomi suatu barang.