Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Menulis dan Meditasi Jiwa

16 Januari 2024   18:50 Diperbarui: 16 Januari 2024   19:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sejarahnya saya kira kegiatan kepenulisan sudah sangat jauh dan lama sekali, mundur ke belakang berabad-abad, mengukir sejarah, mempertahankan peradaban, memberi pengetahuan tentang masa depan, merumuskan masa lalu, menjaga aliran pikiran dan sebagainya, begitu banyaklah sejatinya sumbangsi kepenulisan untuk dunia dan perdadaban manusia. 

Namun ada satu hal yang jarang orang ketahui, menulis juga ternyata dapat kita jadikan menjadi suatu kegiatan meditasi jiwa, menangkan hati dan melegakan pikiran, mengungkapkan apa yang ada dihati dan pikiran kita lewat tulisan memang sangat bermanfaat untuk meditasi jiwa, saya sudah merasakannya langsung. 

Saya sering menulis hanya untuk mengungkapkan apa yang ada dipikiran maupun hati saya, entah itu menulis menggunakan pulpen di kertas atau mengetik dengan menggunakan laptop seperti saat saya menulis tulisan ini dan nantinya akan dibaca oleh orang lain. 

Dengan menulis kita juga bisa bermanfaat membuat orang lain termotivasi, terinspirasi, bahagia dan tenang, sungguh meneduhkan dan menenangkan hati menulis itu, apapun yang terjadi baik engkau sedang bahagia atau kecewa, menulislah kawan, percayalah dengan itu dapat membantu engkau untuk menangkan jiwa, hati dan pikiranmu. 

Tidak peduli tulisan mu bagus atau tidak, sesuai SPOK atau tidak, tidak peduli yang penting tulis saja, tulis saja, percayalah tulis saja.

"Berbahagialah selalu dengan menulis, doa juga akan mengiringinya, berdoalah, berdoalah dan berdoalah dan menulislah, sekali lagi menulislah hati ku, hati mu dan pikiran mu."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun