Seketika saya dikejutkan dan diajak berpikir ulang tentang masa lalu dan perkiraan masa depan umat manusia, padahal saya baru baca mungkin sekitar 30 Halaman saja dari buku ini, hahaha. Tapi isinya itu loh.... greget.
Mungkin berat sekali untuk memahami maksud dari buku ini, namun kalau kita sedikit suka sejarah akan mengasyikan dan mengembirakan membaca buku ini.
Pikiran-pikiran menarik dari Yuval mengantarkan saya pada logika-logika baru, contohnya seperti ketika Yuval menceritakan dan memberikan data bahwa di Abad ke-21 ini Manusia sudah lebih banyak meninggal akibat obesitas dari pada korban peristiwa kekerasan atau perang, lebih banyak yang mati karena serangan jantung dari pada bubuk mesiu, sungguh mendobrak nalar baru tentang apa yang sebenarnya menjadi musuh umat manusia di abad ke-21 ini.Â
Tentang terorisme juga sangat menarik, bagaimana Yuval mejelaskan bahwa tidak relevan lagi untuk kita sekarang lebih takut pada terorrisme ketimbang coca-cola, manusia sudah lebih banyak mati karena kebanyakan makan daripada kelaparan atau wabah, sungguh paradoks yang sangat ironi.
Penjelasan Yuval terkait tujuan manusia Abad-21 ini juga sangat menarik, mulai dari membangun argumen bahwa manusia sejatinya "Tidak pernah merasa puas", Yuval melanjutkan dengan sangat detail dengan mendekatkannya ke arah Tujuan para ilmuwan untuk mengubah Homo Sapiens menjadi Homo Deus.
Yuval menjelaskan dengan sabar bahwa tujuan itu sebenarnya sangatlah tidak masuk akal, dengan implikasi yang sangat berbahaya dan mengancam eksistensial manusia.
Yuval menjelaskan bahwa tujuan Manusia abad ke-21 ada tiga :Â
1. Mencari dan membuat biokimia paling kuat untuk menciptakan kebahagiaan dengan cara rekayasa genetika manusia
2. Menjadikan Manusia abadi, menolak penuaan
3. Menjadi Manusia Tuhan ilahiah, atau memiliki kekuatan yang hampir setara dengan dewa-dewa mitologi Yunani