Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apa Tanda Bahwa Bursa Saham Kita Sudah Kemahalan?

2 Januari 2024   11:03 Diperbarui: 2 Januari 2024   11:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BEI menutup perdangan dengan Market cap tembus di angka 11.762 Trilliun (Sumber : IDX Channel)

Pada tanggal 29 Desember 2023 pasar saham atau Bursa Efek Indonesia (BEI) telah ditutup perdagangannya, BEI ditutup di Indekas Harga Saham Gabungan (IHSG) di 7.270. 

BEI menginformasikan sesuatu hal yang cukup penting pada saat menutup perdagangan bursa saham, yakni Market Cap dari BEI yang berjumlah sebesar 11.762 Trilliun, sangat besar bukan? 

Tapi ada satu hal yang cukup janggal menurut saya disini, apa itu?, yakni jumlah uang beredar kita. Saya mencoba membuat hipotesis sederhana didalam pikiran mengenai hal ini, saya melihat data dari BANK INDONESIA (BI) bahwa total jumlah uang beredar per November 2023 berjumlah sebesar 8.573 Trilliun, jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang market cap Bursa Saham kita yang di angka 11.762 Trilliun.

Jumlah Uang beredar per November 2023 (Sumber : BANK INDONESIA (BI)
Jumlah Uang beredar per November 2023 (Sumber : BANK INDONESIA (BI)

Hal ini menimbulkan pertanyaan didalam pikiran saya, apakah selisih antara market cap bursa saham kita dengan jumlah uang beredar merupakan bentuk nilai imajiner yang dibangun oleh para investor dan spekulan saham?

Apakah logika nya keliru?, kalau keliru tolong berikan pendapat kawan-kawan di kolom komentar ya...

Lagi pula total jumlah seluruh uang beredar ini apakah benar-benar beredar diantara 270 juta masyarakat Indonesia?, atau hanya berpusat disekeliling orang-orang kaya saja, atau 1% orang di Indonesia saja?

Bagi saya distribusi uang beredar kepada masyarakat luas sangat penting untuk dilakukan, karena jika itu dilakukan dengan baik dan benar, maka roda ekonomi akan berputar dengan baik.

Hal ini saya pandang cukup berkeadilan apabila dilakukan dengan tepat, karena tindakan bank sentral untuk print uang baru dan menambah jumlah uang beredar tentu akan mengakibatkan inflasi atau penurunan nilai mata uang dan kenaikan harga-harga bahan pokok, apabila uang beredar yang terus bertambah tidak terdistribusi dengan baik kepada masyarakat tentu ini akan menyengsarakan rakyat.

Tentu sudah kita ketahui bersama dan sudah menjadi rahasia umum pula bahwa 90% uang beredar di Indonesia hanya dikuasai oleh 1% orang-orang kaya di Indonesia, dan sisanya yang 10% berputar ditengah-tengah masyarakat yang 99% sisanya, hal inilah yang membuat kesenjangan ekonomi terus meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun