Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengenal Jenis-Jenis Investor Saham

1 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 11 Agustus 2023   09:56 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pexels Image

Dalam hal melakukan penyelidikan saham dengan tujuan untuk menentukan apakah suatu saham layak atau tidak untuk dijadikan sebagai tempat investasi kita, untuk menumbuhkan uang kita dan membuat kita semakin sejahtera, maka ada banyak proses analisa dalam oprasi investasi saham yang harus kita lakukan.

Namun sebelum memastikan proses analisa kita dapat berlangsung dengan tepat tentu kita harus terlebih dahulu menentukan kita ini investor yang seperti apa, “apakah seorang investor nilai atau Value Investor atau seorang “teknikal investor” atau “deviden oriented atau investor yang fokus terhadap deviden perusahaan” atau yang lainya yang belum saya ketahui.

Memastikan kita ini tipe investor model yang bagaimana sangat penting untuk memastikan teknik analisa saham seperti apa yang akan kita pakai, Kita juga bisa menentukan apakah kita akan menjadi seorang “Trader saham”, “Investor saham” atau “Scalper saham”.

Untuk menentukan kita mau jadi investor yang bagaimana, dan menggunakan teknik investasi yang seperti apa, maka ada baiknya kita terlebih dahulu punya Role Model, atau yang sering kita sebut orang yang kita contoh. Pastikan orang yang kita contoh sudah terbukti berhasil dan sukses dalam dunia investasi saham yang kemampuan dan tekniknya sudah diakui dunia dan membuat si orang tersebut kaya.


Untuk apa kita meniru atau melakukan cara yang sudah dilakukan orang gagal, untuk apa juga kita mendengar dan mencontoh orang yang belum terbukti secara jelas sukses di investasi saham, buat apa?, hanya  akan membuang-buang waktu saja, karena itu pekerjaan yang melelahkan, bukan hanya melelahkan tapi juga bisa membuat kita buntung bukanya untung.

Salah memilih role model atau orang yang akan kita contoh adalah fatal, karena bagaimanapun pada dasarnya kita harus memiliki panutan yang akan kita contoh untuk menjadi arah dan gambaran yang jelas untuk oprasi investasi yang akan kita lakukan. Kita harus membaca buku-buku tentang contoh kita tersebut, mendengar ceramah-ceramahnya dan mempelajari metodenya.

Oleh karena itu kita harus sangat hati-hati dalam memilih role model dalam hidup, karena itu akan sangat berkorelasi dengan keputusan-keputusan yang akan kita ambil dalam hidup, sekalipun hidup merupakan perjalanan masing-masing orang dengan warnanya masing-masing, namun awalnya kita pasti akan mencontoh dari contoh yang sudah ada tentang hal yang akan kita pelajari.

Baca Juga : https://www.kompasiana.com/tegarsianipar77/64c225174addee31b124dd52/investasi-saham-cara-terbaik-untuk-meraih-kesejahteraan-finansial

Saya sendiri seorang value investor atau investor saham yang berfokus pada fundamental perusahaan, baik laporan tahunannya, laporan keuangannya, Manajemennya, Produknya, Brandnya, pelanggannya dan lain-lain, semua faktor-faktor itulah yang menjadi bahan analisa dasar seorang value investor dalam melakukan suatu oprasi investasi.

Berbeda dengan investor lainnya, seperti Investor Teknikal, yang berfokus pada grafik naik dan turunnya harga saham dan memprediksi harga saham kedepan berdasarkan pola grafik tersebut.

Atau investor deviden oriented yang berfokus pada jumlah besaran deviden yield yang diberikan oleh perusahaan setiap tahunnya, dan juga konsistensi jadwal pembagian devidennya.

Saya investor nilai, atau value investor tidak fokus pada grafik harga saham, atau apakah suatu perusahaan membagi deviden atau tidak, seorang value investor berfokus pada mencari perusahaan-perusahaan bervaluasi murah yang diperdagangkan di bursa dan dinilai dibawah nilai intrinsik perusahaan yang sudah kita analisa, tujuan utamanya yakni mencari perusahaan bagus yang murah atau ibarat kata pak lo kheng hong “mercy harga bajai”, lalu kemudian menunggu si bajai tersebut kembali ke harga wajarnya menjadi mercy lagi lalu menjualnya dan menikmati keuntungan atau capital gain dari selisih beli jual yang besar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun