Pertanyaannya "apakah memang semua ini harus sudah seperti ini, di zaman sekarang ini?", atau "apakah jika sudah seperti ini, dan memang harus seperti ini, kita sudah memanfaatkan perkembangan keadaan ini dengan baik dan tepat?"
Pertanyaan liarnya, "apakah HP sebagai alat yang kita gunakan sebagai pembantu kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, mendengar kita, mempelajari kita?, merecord kita? melihat kita?, memata-matai kita?"
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 67,88% penduduk Indonesia yang berusia 5 tahun ke atas sudah memiliki ponsel atau handphone pada 2022. Persentase tersebut meningkat dibanding 2021 yang masih 65,87%, sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam sedekade terakhir.
Pada tahun 2019 setidaknya ada sekitar 3,2 miliar pengguna smartphone di dunia dengan jumlah perangkat aktif sebanyak 3,8 miliar unit, dan diprediksikan pada tahun 2022 jumlah pengguna smartphone akan mecapai 3,9 miliar. (katadata, 2020).
Di Indonesia sendiri sudah hampir 70%, Dan saya yakin apabila di riset real time saat ini maka jumlah itu tentu sudah bertambah, mungkin sudah sampai 75-80%, dilihat dari segala sisi, hampir dimana saja pasti kita menemui orang yang sedang bermain HP.
Begitu juga diseluruh dunia mungkin sudah 50% jika di riset real time saat ini, mungkin bahkan sudah lebih.Â
II. MEDIA MENGONTROL KONSUMSI PIKIRAN
Jika kita melihat dan mengamati kondisi di lapangan per saat ini, maka dapat dengan sederhana kita simpulkan bahwa cara manusia sekarang mengkonsumsi informasi tentang situasi dan kondisi didunia atau lingkup terkecil yakni tentang sekitarnya maka akan kita dapati dua cara, yakni :Â
1. Manusia mencari informasi lewat sosial media, baik Youtube atau Google
2. Manusia mendapat konsumsi informasi lewat pemberitaan media di stasiun TV
Apa yang diberitakan di Youtube dan di TV hampir sama, karena memang media yang meliput berita ya itu-itu juga, media menayangkan di medsos mereka dan juga di TV.Â