Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Analisis Harga Wajar Saham INDY (Indika Energy Tbk) Periode Mei 2023

1 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 1 Mei 2023   06:04 3088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik Harga Saham INDY dalam 1 Bulan Terakhir, Sumber Gambar : Stockbit

Pada akhir perdagangan saham tanggal 28 April 2023 hari jumat yang lalu, saham Indika Energy Tbk dengan kode saham INDY ditutup diharga 2.600 per saham, berdasarkan data grafik harga INDY, dalam 1 minggu terakhir saham INDY menunjukan penurunan sebesar 2.62%, dalam 5 tahun terakhir saham INDY juga sudah mengalami koreksi sebesar 28%.

INDY baru saja melaksanakan RUPS yang digelar pada pada hari Rabu, 19 April 2023, dengan keputusan persetujuan akan membagikan dividen saham sebesar 208 per lembar saham, jika kita bandingkan dividen sahamnya dengan harga saham nya hari ini maka akan kita dapati bahwa dividen 8% dari harga terakhirnya, jika anda sempat membeli INDY di harga 2600 maka anda akan menerima pengembalian atas modal anda berjumlah 8% , hal ini tergolong cukup bagus dalam jumlah pembagian dividen.

Grafik Harga Saham INDY dalam 1 Bulan Terakhir, Sumber Gambar : Stockbit
Grafik Harga Saham INDY dalam 1 Bulan Terakhir, Sumber Gambar : Stockbit

Namun dibalik harganya yang sekarang 2.600 per lembar saham dengan dividen 208 per lembar saham yang akan memasuki tanggal cum dividen di tgl 4 mei 2023 dan pembayaran tunai nya tgl 17 mei 2023, pertanyaannya apakah saham INDY masih layak untuk dibeli dan dikoleksi di harga tersebut dengan menjanjika dividen yang 8% tersebut?.

Maka kita akan coba menganalisisya lebih dalam berdasarkan data laporan keuangan terakhir yang diterbitkan perusahaan yakni laporan keuangan Q4 Tahun 2022, jika kita lihat dengan teliti maka akan kita dapati indormasi sebagai berikut : 

Di kolom kas terlihat kas INDY mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari yang sebelumnya mencapai 867.404.826 juta dollar pada akhir tahun 2021, mengalami kenaikan sampai 1.155.539.134 juta dollar, yang jika kita rupiahkan dalam kurs rupiah asumsi 15.000 maka akan kita dapati nilai dalam rupiah sebesar 13 triliun pada 2021 dan menjadi sekitar 17,3 Triliun pada 2022 akhir, artinya ada kenaikan hampir 4,3 Triliun dari sisi kas perusahaan, hal ini menunjukan sisi positif terhadap penilaian investor, kenaikan kas ini banyak diperoleh dari harga batu bara yang meningkat pada 2022.

Jika kita melihat secara keseluruhan dalam kolom aset lancat INDY, maka akan kita dapati tidak terdapat banyak perubahan dan cenderung stabil di kisaran 2 milyar dollar atau sekitar 30 triliun dalam kurs rupiah asumsi 15.000.

Dikolom aset tidak lancar juga tidaka banyak mengalami perubahan yakni stagnan di lebel 1,5 milyar dollar atau sekitar 22,5 Triliun rupiah.

Secara keseluruhan jumlah aset pada tahun 2022 mengalami penurunan sedikit dari yang sebelumnya tahun 2021 berjumlah 3,691 milyar dolar menjadi sekitar 3,593 milyar dolar pada akhir 2022. Penurunan aset ini harus kita pandang positif saja pasalnya liabilitas atau utang perusahaan berkurang, artinya ada sebagian aset atau kas perusahaan yang digunakan untuk membayar hutang, sehingga di laporan keuangan hutang INDY terlihat berkurang dari yang semula mencapai 2,8 milyar dollar pada tahun 2021, menjadi hanya sekitar 2,2 milyar dollar pada tahun 2022, terjadi penurunan hutang sekitar 600 juta dollar, hal ini dipandang positif oleh para investor.

Dari segi ekuitas perusahaan INDY juga mengalami segi positif jika kita lihat dari segi ekuitas perusahaan yang mengalami kenaikan dari yang semula berjumlah 883 juta dollar naik menjadi 1,3 milyar dollar pada akhir tahun 2022, hal ini tentu saja menjadi hal yang positif dalam pandangan investor karena jika ekuitas perusahaan kuat maka permodalan bisnis akan berjalan lancar.

Secara kesimpulan neraca perusahaan mengalami perbaikan, karena hutang menurun ekuitas meningkat, sekarang mari kita lihat dari segi valuasi perusahaan, apakah INDY masih tergolong dijual dibawah harga wajarnya : 

VALUASI 

Per : 1,92 x 

Pbv : 0,73 x 

saham beredar : 5,21 milyar lembar saham 

ROE : 38%

ROA : 12%

DER : 0.91

BVPS : 3.500 (data stockbit) 

Secara PER dan PBV perusahaan jelas tampak bahwa valuasi perusahaan masih sangat murah, pasalnya jika kita melihat dari segi perbandingan di sektor batu bara maka akan kita dapati rata-rata PER perusahaan sejumlah 6,7 x dengan PBV sejumlah 1,96 x, hal ini menunjukan saham INDY masih diperdagangkan dibawah harga wajarnya. 

jika kita mengacu pada perhitungan mencari harga wajar perusahaan dengan membagikan jumlah ekuitas terakhir dan membagikanya dengan jumlah saham beredar maka akan kita dapat harga wajar saham INDY : 

Harga Wajar INDY : 

Ekuitas : Jumlah saham beredar 

1.340.173.963 dollar x 14.600 (kurs rupiah saat ini) = 19.566.539.859.800 rupiah

julam saham beredar INDY = 5.210.000.000

Maka akan kita dapati harga wajar INDY :

19.566.539.859.800 : 5.210.000.000

= 3.755 rupiah per lembar saham.

Harga terakhir INDY saat analisis ini dibuat 2.600, sedangkan harga wajar saham INDY 3.755, maka ada selisih harga wajar sekitar 

1.155 per lembar saham atau harga saham nya saat ini lebih murah 30% dari harga wajar nya. 

INDIKASI-INDIKASI POIN ANALISIS INDY  :

1. Secara keselurahan laporan keuangan INDY menunjukan neraca atau laba terakhir INDY yang mengalami kenaikan cukup signifikan membulatkan logika bahwa keuangan perusahaan saat ini sedang dalam kondisi baik.


2. Saham INDY membagikan dividen berkisar 8% dari harga terakhir nya, hal ini tentu akan dipandang positif oleh para investor minimal sampai pada tanggal cum dividen perusahaan.


3. Harga saham INDY saat ini masih diperdagangkan dibawah harga wajar sahamnya, oleh karena itu investor fundamental akan memandang hal ini secara baik dan merupakan peluang.


4. Tren penjualan nikel yang meningkat dan kendaraan listrik dan asumsi harga batu bara masih akan mengalami peningkatan.

POIN-POIN YANG HARUS DIWASPADAI : 

1. Penurunan cukup signifikan saham INDY setelah tanggal cum dividen


2. Harga batu bara secara global yang fluktuatif dan sedang mengalami tren turun 


3. Geopolitik antara rusia vs ukraina, dan kondisi geopolitik asia yang semakin tegang antara china dan taiwan, pasalnya konsumer batu bara terbesar INDY merupakan Tiongkok dan India.


Demikian Analisis INDY ini ditulis oleh penulis sebagai bentuk analisa berdasarkan pandangan pribadi semata, yang mungkin salah dan mungkin juga benar, namun investor yang bijak akan menilai dan menimbang kembali setelah membacanya dan membuat analisisnya sendiri.

DISCLAIMER : 

-BUKAN AJAKAN UNTUK MEMBELI SAHAM YANG DIANALISIS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun