Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keheningan

17 Desember 2022   21:50 Diperbarui: 17 Desember 2022   21:54 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : joglosemar

Hening sudah

Malam semakin melahap

Bingung semakin tak terkendali

Cahaya menyorot, keramaian mengusik

Dia sendiri 

Bersama kopi yang tidak dia sukai

Batu didepanya berbaris rapi

Mendengarkan celotehan orang yang sok pintar

Di sebrang juga ada suara-suara

Keheningan membisikan kalbu

Sunyi tidak bisa mendengar

Pikiran disibukan

Lukisan perempuan ini menolak proposal

Aura nya tertutupi lagu greenday

Asap itu terbang mengitari 

Tidak ada lagi rumah bagi oksigen baik

Kedunguan meracuni

Percakapan semakin tidak mengerti

Biologis akan mengevolusi

Kebodohan akan mati dalam sunyi yang tidak dimengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun