Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Realitas dan Ruang Doa

15 Desember 2022   10:45 Diperbarui: 15 Desember 2022   10:50 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : kabarjoglosemar

Ya Tuhan, betapa menyedihkan realitas hidup ini

Didalam ruang kosong ini aku menyembah dan berdoa kepadamu

Namun 5 Menit kedepan, aku harus keluar pintu rumah ku 

Dan menghadapi dunia lagi

Meditasi terdalam akhirnya harus diuji lagi pada realitas hari 

Per detik kami melayang, hilang ntah kemana 

Per menit bisa jadi kami harus membuat keputusan 

Per jam bisa jadi kami salah terus 

Betapa menyedihkan realitas itu

Malam menjelang, atau pagi yang benar-benar hening, kita berbicara lagi 

Aku menangis... Aku sedih... Melihat realitas itu

Aku ingin tinggal dalam ruang kosong ini saja, tidak meninggalkan obrolan kita

Ngeri benar apa yang terjadi

Setelah langkah kaki harus melewati pintu rumah itu 

Disambut hari-hari, pertanyaan yang menuntun jawab

Keadaan yang memaksa kerja, pasrah, marah, hina

Ngeri benar setelah kutinggalkan ruang kosong ini bersama mu 

Apakah ini saja?, yang harus dan memang harus kami lalui sepanjang hidup kami?

Aku hanya ingin cukup, bersama tanah sepetak dibelakang rumah 

Kelak tempat ku melihat ayam bertelur, atau ikan berenang, atau menanam sawi hijau

Tuhan...

Sungguh kontras, realitas dan jiwa 

Tubuh dan roh 

Kuatkan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun