Aku menangis... Aku sedih... Melihat realitas itu
Aku ingin tinggal dalam ruang kosong ini saja, tidak meninggalkan obrolan kita
Ngeri benar apa yang terjadi
Setelah langkah kaki harus melewati pintu rumah ituÂ
Disambut hari-hari, pertanyaan yang menuntun jawab
Keadaan yang memaksa kerja, pasrah, marah, hina
Ngeri benar setelah kutinggalkan ruang kosong ini bersama muÂ
Apakah ini saja?, yang harus dan memang harus kami lalui sepanjang hidup kami?
Aku hanya ingin cukup, bersama tanah sepetak dibelakang rumahÂ
Kelak tempat ku melihat ayam bertelur, atau ikan berenang, atau menanam sawi hijau
Tuhan...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!