Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Realitas dan Ruang Doa

15 Desember 2022   10:45 Diperbarui: 15 Desember 2022   10:50 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menangis... Aku sedih... Melihat realitas itu

Aku ingin tinggal dalam ruang kosong ini saja, tidak meninggalkan obrolan kita

Ngeri benar apa yang terjadi

Setelah langkah kaki harus melewati pintu rumah itu 

Disambut hari-hari, pertanyaan yang menuntun jawab

Keadaan yang memaksa kerja, pasrah, marah, hina

Ngeri benar setelah kutinggalkan ruang kosong ini bersama mu 

Apakah ini saja?, yang harus dan memang harus kami lalui sepanjang hidup kami?

Aku hanya ingin cukup, bersama tanah sepetak dibelakang rumah 

Kelak tempat ku melihat ayam bertelur, atau ikan berenang, atau menanam sawi hijau

Tuhan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun