Esok harinya arga pergi menaiki mobil travel dari tempatnya di tapanuli tengah berangkat ke medan untuk berlibur sekaligus menghilangkan stres dari semua masalah hidup yang menimpanya.
Arga memesan tiket berangkat jam 9 malam, posisi malam itu hujan deras maklum lah sudah bulan-bulan pengujung tahun, ia pun berangkat.Â
Mobil travel melaju, penumpang dalam mobil itu muat untuk 10 orang, namun arga tidak perdulikan siapa yang duduk disebelahnya, pikiranya sudah sangat pusing melihat semua kejadian yang ada, yasudah dia tidur saja.
Mobil menyusuri jalan gelap disertai hujan malam itu, mobil melaju terus tidak terasa sudah hampir sampai siantar, namun belokan di depan cukup tajam...
higghhhhhhhh (suara rem mobil)... duarr, gubrakkk (suara mobil tergelincir), mobil travel yang dinaiki arga tergelincir dan masuk kedalam jurang..
Titt.tittt,tiiiit... suara Elektrokardiograf, alat pengecek denyut jantung manusia...
Pihak kepolisian merespon dengan cepat kejadian kecelakaan itu, dan mengevakuasi para korban dari lubang jurang dan memindahkan ke rumah sakit terdekat di kota siantar.
6 koran meninggal dunia, 5 penumpang termasuk supir. Dan sisa 4 orang yang terluka berat, termasuk arga.
Untung nya arga membawa identitas lengkap di dalam dompet di saku kanan celana cargo nya, jadi polisi bisa dengan mudah mengidentifikasi arga dan keluarga nya, untuk polisi menghubungi keluarga arga.
Keluarga arga pun datang ke rumah sakit buru-buru dari medan untuk menjenguk arga, namun sayang luka di bagian kepala belakang terlalu berat dan menyebabkan pendarahan parah.
"Bu..maaf" kata dokter kepada ibu arga.