Sangkin eksotis dan membuat penasaranya pulau ini, Pulau Mursala pernah dijadikan tempat syuting Film Hollywood berjudul King Kong, garapan sineas internasional, Peter Jackson dan menganggap bahwa Pulau Mursala merupakan tempat pertama kali King Kong ditemukan, sehingga disebut dengan julukan "skull island" atau "pulau tengkorak".
Artinya Pulau Mursala memiliki reputasi internasional di mata dunia sebagai tempat wisata yang mendunia, disamping itu juga kemisteriusan pulau ini menjadi daya tarik bagi para pelancong lokal maupun internasional.
Untuk akses perjalanan yang ditempuh jika kita dari luar negeri, maka kita bisa memesan tiket penerbangan tujuan Kualanamu Medan, kemudian jika sudah di medan kita tinggal menuju kabupaten tapanuli tengah, jika kita mau lintas darat menaiki mobil travel, maka akan memakan waktu kurang lebih 8-9 jam, jika ingin naik pesawat juga bisa, karena di kabupaten tapanuli tengah juga sudah ada bandara, dengan nama bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing yang terletak di Kecamatan Pinangsori, kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.Â
Jika sudah di kabupaten Tapanuli Tengah, kota Pandan, kita akan dengan mudah mencari hotel untuk tempat beristirahat, dikarenakan hotel-hotel bintang 2 sampai hotel bintang 5 sudah tersedia banyak di pinggiran jalan kota.
Untuk harga hotel nya juga beragam dari 200 ribu - 500 ribu per malam. Untuk hotel rekomendasi, saya merekomendasikan hotel PIA, karena untuk akses liburan mengunjungi Pulau Mursala, pihak hotel PIA menyediakan jasa wisata Pulau Mursala dan 3 Pulau lainya menggunakan kapal boat, dan dikenakan biaya 250-300 ribu per orang.
Untuk rute trip perjalanan yang akan kita dapatkan ada 4 destinasi yang disediakan layanan wisata kapal boat tersebut, tiap tempat wisata searah menuju pulau mursala dengan tempat pemberhentian akhir di Pulau Kalimatung yang tak kalah indahnya juga dengan Pulau Mursala. Ke-4 rute tersebut adalah : Pulau Badalu, Blue Spot, Pulau Mursala dan terakhir Pulau Kalimatung.Â
Situasi jalan di kabupaten Tapanuli Tengah sendiri sangat layak jalan dan bagus, aspalnya baik, tidak banyak jalan berlubang sehingga akses perjalanan pengunjung dari berbagai daerah terasa nyaman, sudah termasuk kategori Desa Wisata Ramah Berkendara lah kalau menurut pengamatan dan pengalaman saya.
Untuk kondisi sosial budaya kabupaten tapanuli tengah masyarakat nya terdiri dari berbagai etnis, antara lain etnis Pesisir, Batak, Melayu, Minangkabau, Jawa, Bugis, Aceh, dan pembauran dari suku-suku bangsa lain sebagai pendatang. Kehidupan etnis yang ada berjalan cukup baik dan harmonis, memiliki rasa kekeluargaan yang cukup tinggi.Â
Mata pencaharian mayoritas masyarakat Tapanuli Tengah didominasi oleh nelayan, mengingat wilayah laut pulau ini juga cukup luas.
PANTAI
