Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lihat, Bagaimana Ketakutan Memenjarakan dan Merenggut Kebebasan Kita

6 November 2022   13:56 Diperbarui: 6 November 2022   13:59 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musuh utama manusia, ya itu dia yang seing kita sebut dengan 'ketakutan'. Takut gak punya uang, takut gak makan, takut gak dapat kerja, takut mencoba hal baru, takut gagal. 

Begitulah selama ini kita terkurung oleh ketakutan dalam hidup kita, banyak kisah manusia sukses yang berani, sebagian dari mereka mungkin tidak terlalu kaya, tapi mereka berhasil mengambil kendali atas hidup mereka. 

Apakah kamu menyimpan ketakutan sampai hari ini? 

Jika jawabanya tidak, bagus untuk mu. Jika jawabanya ia, maka kita sama. Saya masih berjuang untuk ketakutan itu, kamu gimana?

Bob sadino dulu karyawan Unilever, ya perusahaan yang terkenal itu. Kemudian dia memutuskan keluar dan memilih menjadi supir kemudian sempat menjadi kuli bangunan. 

Mantan Presiden ke-16 Amerika Abraham Lincoln, lahir dari keluarga miskin, sejak umur 7 tahun dia hanya tidur diatas kumpulan daun kering yang dijadikan kasur dan bantal nya. 

Sang maestro konsep republik, Tan malaka, memilih menjadi buronan internasional untuk memperjuangkan konsep nya bagaimana bangsa Indonesia yang merdeka, ketimbang menjadi guru di perkebunan sawit di tanjung morawa yang bergaji tinggi.

Rocky gerung, mengajar 15 Tahun di UI (Universitas Indonesia) dan menolak untuk digaji, karena baginya itu kebebasanya, dan sampai hari ini dia masih menjadi orang yang hidup sendiri, dengan kebebasanya. 

Che guevara, bergrilya mempertaruhkan nyawanya untuk suatu kemerdekaan bagi negara yang bahkan bukan bangsa kelahiranya, namun karena ia memperjuangkan nilai kebebasan dia memilih hidup untuk itu, sekalipun sangat melelahkan pastinya, berjuang bersama rekan nya fidel castro yang memiliki pandangan yang sama.

Sekalipun kita tahu bersama che harus mati dengan cara yang tidak mengenakan yakni di eksekusi mati. Namun ia berhasil meraih kebebasan nya dan menaklukan rasa takutnya. 

Mengingat ungkapan nya tentang keberanian : 

"Keberanian yang membuat kalian akan tahan dalam situasi apapun! Nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak ada gunanya kau hidup!" - Che Guevarra

Mereka adalah sebagian contoh orang-orang pemberani yang saya baca kisahnya dari buku. Lihat, mereka tidak selalu harus jadi kaya, ataupun memiliki jabatan atau kekuasaan. 

Satu hal yang sama dari mereka semua, mereka berani mengambil keputusan yang sangat beresiko untuk membeli kebebasan mereka.

Mengambil resiko, untuk menaklukan ketakutan dan menjadi berani itulah yang harus kita punyai. 

Sampai hari ini saya masih berjuang untuk membeli kebebasan saya dan menaklukan ketakutan saya, semoga kita semua demikian juga.

Semoga bermanfaat, terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun