Mengapa demikian?, saya akan coba merumuskan 3 masalah utama yang menyebabkan niat baca rakyat indonesia kurang.
1. Promosi Buku Yang Kurang
Jika memasuki bulan ramadhan seringkali iklan TV dirumah kita dipenuhi dengan iklan sirup sebagai minuman segar yang nikmat disantap ketika berbuka puasa, atau ketika memasuki akhir tahun memasuki periode natalan atau tahun baru, begitu banyak iklan produk barang-barang belanjaan yang kita lihat dengan diskon sale yang membuat kita tergiur untuk belanja, Namun apakah kamu pernah melihat buku baru yang ditulis oleh penulis di iklankan di TV?, tentu saya rasa tidak pernah.
2. Peredaran Buku Yang Tidak Merata
Saya sendiri pernah tinggal di 2 kota kecil di provinsi sumatera utara, sungguh terkejut saya bahwa di 2 kota tersebut tidak ada toko buku. Perpustakaan nya hanya 1 dan koleksi buku nya hanya sedikit dan sangat sepi pengunjung.Â
Hal ini tentu saja menurunkan semangat baca warga sekitar, sangat berbanding dengan ibu kota nya Medan yang cukup banyak toko buku dan perpustakaan nya cukup lengkap dan ramai pengunjung.
Ketidakmerataan inilah yang mengakibatkan kurangnya minat baca masyarakat.
3. Kurang Terkenalnya Penulis-penuli buku di Indonesia
Sangat berbeda dengan budaya barat dan eropa yang cenderung mempunya popularitas tinggi terhadap penulis buku, bahkan seringkali buku-buku best seller dibuatkan menjadi film.Â
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan kultur menghormati penulis di negeri kita yang kurang mendapatkan panggung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H