Jadi seorang investor saham dapat mengatakan dan berbangga dengan dirinya sebagai pemilik sebagian dari bisnis perusahaan A misalnya, seperti itu.
Saat saya coba bertanya kepada ibu saya, abang, adik, teman dan sahabat dekat saya, "Apa itu saham?"
Kebayakan dari mereka menjawab "itu kan yang kayak bitcoin-bitcoin itu kan", atau ada juga yang menjawab "kayak si Indra kenz itu kan?". Atau ada juga yang lebih parah dia menjawab "gak tahu.", tapi sanggup memberikan argumen sekaligus memperingatkan saya untuk tidak main saham, padahal dia sendiri saja tidak tahu apa itu saham.Â
Saya cukup berani menyimpulkan bahwa inilah alasan utamanya mengapa sebagian masyarakat Indonesia takut dengan investasi saham, ya karena pada dasarnya mereka tidak paham apa itu saham tidak heran mengapa sampai saat ini menurut data yang dirilis BEI (Bursa Efek Indonesia) per awal juni 2022,Â
Indonesia hanya baru punya sekitar 8,8 juta investor saham, saya pernah melakukan riset kecil mendata berapa total jumlah manusia yang masih bisa dikatakan layak paham investasi.
Saya ambil dari data BPS per februari 2022 tentang jumlah penduduk Indonesia usia produktif dari umur 15-49 tahun totalnya ada sekitar 150 juta jiwa itu artinya investor saham Indonesia saat ini hanya sekiar 5,8% yang paham.
Sekali lagi ini menurut saya sebagai penulis ya, untuk ukuran usia produktif yang saya rasa masih bisa layak untuk belajar investasi saham.Â
Dan memang total ini tentu akan terus dinamis, semoga kelak akan semakin bertambah jumlahnya.
2. Riwayat Pemberitaan yang Cukup Buruk Mengenai Investasi di Indonesia
Masih hangat diingatan kita tentang kasus investasi bodong Indra Kenz dari aplikasi Binomo yang cukup banyak menelan banyak korban dengan kerugian yang ditaksir hampir 83 miliar dari total 144 orang yang tertipu dari investasi bodong tersebut,Â
Investasi yang menawarkan return yang sangat besar dan tidak masuk akal, yang berujung kepada penipuan.
Investasi bodong juga kerap kali banyak menyeret nama-nama artis atau orang terkenal sehingga pemberitaannya di media jadi seperti tampak besar dan cepat menyebar oleh sebab itu masyarakat yang mengkonsumsi berita tersebut cenderung menelan bulat-bulat tanpa tahu apa jenis investasi bodong yang diberitakan.