Pandemi Covid-19 ini merubah pandangan saya mengenai angkutan umum.Â
Sebagai pengguna angkutan umum tentu kita semua tahu bagaimana padatnya angkutan umum di jam-jam tertentu. Angkutan umum biasanya akan padat di jam berangkat kerja dan pulang kerja.Â
Sudah banyak cerita yang menggambarkan pengalaman naik angkutan umum sebelum pandemi Covid-19. Pengalaman pribadi saya menggunakan Commuter Line dari stasiun Parungpanjang menuju stasiun Tanah Abang, sebelum pandemi Commuter line akan sudah penuh sejak berangkat dari stasiun awal.Â
Dan mendekati stasiun pondok ranji kereta akan sangat penuh dan penumpang saling berdesakan.
Tidak hanya penumpang commuter line, penumpang di transjakarta pun pasti mengalami hal yang sama. Sebelum pandemi, penumpang busway transjakarta di halte dan di dalam Bus, dengan sangat mudah kita lihat dari luar halte bahwa penumpang di dalamnya mengantri dan penuh.Â
Namun kepadatan penumpang baik di stasiun maupun halte transjakarta tidak lagi terlihat selama pandemi Covid-19 ini. Pengguna KRL sendiri turun hampir 50% dibandingkan jumlah pengguna di tahun 2019 sebelum Pandemi-Covid 19 ini terjadi.Â
Berdasarkan data dari katadata.co.id pengguna KRL di tahun 2020 sebanyak 154,6 juta penumpang.
Sedangkan pengguna Bus Transjakarta sendiri berdasarkan data dari liputan6.com turun 34,52%. Penumpang bus transjakarta sebelum pandemi Covid-19 perhari sebanyak 840 ribu per hari turun menjadi 550 ribu perhari.Â
Penyebab turunnya penumpang commuter line dan transjakarta adalah PPKM yang ditetapkan oleh pemerintah. Selama PPKM ada pembatasan aktivitas di luar rumah oleh pemerintah.
 Untuk dapat beraktivitas di luar rumah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Awal-awal PPKM, pengguna Commuter Line dan bus transjakarta harus memiliki STRP (Surat Tanda Registrasi Pegawai).Â
Setelah PPKM masuk ke level 3, STRP sendiri tidak menjadi dokumen wajib untuk dapat menggunakan commuter line dan bus transjakarta. STRP digantikan oleh sertifikat bukti kita sudah divaksin dan scan barcode menggunakan aplikasi peduli lindungi.
Selain menggunakan STRP dan kini menggunakan aplikasi peduli lindungi.Â
Ada  kebiasaan-kebiasaan baru dalam menggunakan transportasi umum. Menurut saya sebagai pengguna aktif transportasi umum, kebiasaan-kebiasaan baru ini membuat perjalanan menggunakan transportasi umum terasa lebih aman dan nyaman. Apa saja kebiasaan baru tersebut?Â
Kebiasaan pertama adalah menjaga jarak penumpang di dalam commuter line maupun transjakarta. Jika sebelum pandemi duduk berdempetan penumpang satu dengan lainnya adalah hal biasa.Â
Namun selama pandemi Covid-19 ini membiasakan kita sebagai penumpang untuk duduk berselang seling. Seperti terlihat dalam foto berikut, ada tanda mana kursi yang boleh kita duduki dan mana kursi yang tidak dapat di duduki.
Jikapun berdiri tetap harus menjaga jarak. Dan terdapat tanda "Physical Distance" di lantai commuter line maupun lantai bus transjakarta.Â
Dengan jumlah penumpang yang terbatas, tentunya kita akan merasa nyaman di dalam angkutan umum.
Kebiasaan kedua adalah dilarang bicara baik secara langsung dengan penumpang lain di dalam commuter line atau bus transjakarta. Kita juga dilarang bicara melalui sambungan telpon.Â
Kebiasaan ketiga adalah tertib dan disiplin.Â
Pengguna Commuter line maupun bus transjakarta selama pandemi covid-19 ini membuat kita belajar tertib dan disiplin. Jika sebelum pandemi ini kita selalu berebut masuk kedalam commuter line ataupun bus transjakarta.Â
Hal tersebut tidak akan terjadi di masa pandemi covid-19 ini. Petugas akan dengan sigap mengatur antrian dan jumlah penumpang yang bisa masuk ke dalam commuter line ataupun bus transjakarta.Â
Hebatnya selama pandemi covid-19 ini saya sama sekali tidak pernah mendapati penumpang yang menyerobot barisan, semua disiplin dan tertib menunggu antrian sesuai dengan waktu kita datang ke stasiun ataupun ke halte.Â
Kebiasaan keempat adalah kebiasaan mencuci tangan. Di stasiun maupun di halte busway banyak sekali titik-titik hand sanitizer yang sudah disiapkan. Sebelum maupun sesudah naik angkutan umum kita jadi memiliki kebiasaan mencuci tangan.Â
Kebiasaan-kebiasaan baru ini mungkin yang akan menjadi kebiasaan baru kita dalam bertransportasi menggunakan angkutan umum setelah pandemi covid-19 ini selesai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H