Mohon tunggu...
Nogo Tegar Segara
Nogo Tegar Segara Mohon Tunggu... Bankir - menulis untuk belajar , belajar untuk menulis

Suami, Ayah penyuka kopi https://linktr.ee/tegarsegara

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "CODA": Perjalanan Kisah Ruby Memilih antara Keluarga atau Mimpi!

15 Agustus 2021   18:05 Diperbarui: 1 September 2021   07:32 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruby ketika Audisi untuk Beasiswa di Sekolah Tinggi Musik sumber www.apple.com

Terlahir dengan sempurna adalah karunia Tuhan yang harus kita syukuri. Ruby dalam film CODA tahu benar, betapa dirinya sangat beruntung. Dilahirkan berbeda dengan anggota keluarganya. Ruby dilahirkan sempurna dalam keluarga tuna rungu. Di mana, Ayah, Ibu, dan Kakak Ruby adalah tunarungu. Ruby adalah satu-satunya yang bisa mendengar di rumahnya.

Kekurangan keluarga menurut kita, bisa jadi kelebihan untuk orang lain. Walaupun berasal dari keluarga tunarungu keluarga Ruby sangat harmonis, hangat, kompak dan kedua orang tua Ruby sangat romantis. Kekuatan keluarga Ruby menggambarkan tagline di poster film CODA, bahwa setiap keluarga memiliki bahasa sendiri; "Every Family Has Its Own Language".

Ruby bagian dari dunia mendengar dan dunia tunarungu. Di rumah dia masuk ke dalam dunia tunarungu, sedangkan di Sekolah dia masuk ke dalam dunia mendengar. Sehingga dia sendiri tidak merasakan bahwa sebenarnya dirinya berada dalam dua dunia.

Ruby, memulai hari dengan bangun jam 3 pagi setiap harinya. Karena harus pergi melaut, membantu Ayah dan Kakaknya untuk menangkap ikan di laut. Ruby adalah mulut dan telinga untuk keluarganya dan mulut dan telinga untuk mewakili apa yang dibicarakan oleh keluarga ke orang lain di luar keluarganya. 

Setelah melaut, Ruby pergi bersepeda untuk menuju sekolahnya. Kehidupan sekolahnya tidak mudah, dia sering menjadi bahan olokan siswa lain. Di dirundung karena tercium bau amis ikan dan berasal dari keluarga tunarungu. Beruntung, di Sekolah Ruby memiliki sahabat, Gertie.

Mimpi Ruby di mulai ketika dia masuk ke dalam ekstrakurikuler paduan suara di Sekolahnya. Ruby menyukai lelaki di Sekolahnya, Miles. Selain memang suka menyanyi, Miles juga menjadi faktor lain mengapa Ruby mengikuti ekstra kurikuler paduan suara.

Bernardo Vilalobos biasa di panggil Mr. V oleh muridnya, guru ekskul Padus. Ketika ingin menempatkan jenis suara alto, sopran atau tenor para siswa, Ruby tidak percaya diri dan memilih untuk meninggalkan ruang tes. Hingga akhirnya dia kembali menemui Mr. V seorang diri. Ruby menjelaskan alasannya kenapa waktu itu dia meninggalkan ruang tes karena sering di olok oleh siswa lain dan takut suaranya tidak bagus. Mr V menguatkan Ruby dan mengizinkannya untuk masuk ke dalam ekskul Padus.

Ruby pun berlatih dan terus berlatih dalam ekskul padus bersama dengan Mr. V. Mendapati potensi pada diri Ruby, bahwa Ruby dapat bernyanyi dengan baik. Mr. V pun memberikan tugas tambahan untuk berduet bersama Miles, lelaki yang disuka Ruby untuk menyanyikan lagu berjudul "You're All I Need to Get By". Lagu ini memiliki lirik yang indah, berikut beberapa baris lirik dari lagu "You're All I Need to Get By" yang saya suka :

Like an eagle protects his nest, for you i'll do my best
Stand by you like a tree, dare anybody to try and move me
Darling, in you I found
Strength where I was torn down

Miles dan Ruby sumber www.apple.com
Miles dan Ruby sumber www.apple.com

Menjadi partner duet dengan Miles, bukan berarti cerita Ruby mulus tanpa hambatan dengan Miles. Konflik justru terjadi ketika mereka berdua sering berlatih. Miles pun menyampaikan bahasa isyarat yang disampaikan oleh orang tua Ruby ketika mereka berlatih di rumah Ruby, ke Joe sahabat Miles hingga akhirnya satu sekolah tahu. Tidak terima merasa dipermalukan oleh Miles, Ruby pun marah.
Mau tahu kenapa Ruby marah? Apa yang disampaikan orang tua Ruby kepada Miles sehingga Ruby marah? Silahkan nonton CODA di Apple TV+!

Setelah berlatih bersama Mr. V, Ruby menemukan mimpinya untuk bisa berkuliah di Sekolah Musik. Pilihan sulit untuk Ruby di mulai dari sini, ketika Ruby menemukan mimpinya, justru keluarganya sangat membutuhkan Ruby untuk membantu usaha orang tuanya. Usaha orang tua Ruby mulai berantakan. Biaya pengawasan oleh otoritas yang mahal, harga ikan segar yang murah ditambah adanya larangan melaut. Membuat Ruby memutuskan untuk mengubur dalam-dalam mimpinya. Ruby, memilih keluarganya!

Namun bukan orang tua namanya jika harus mengorbankan mimpi anaknya. Hal ini pun di lakukan oleh orang tua Ruby. Ketika pagi yang seharusnya pergi melaut, orang tua Ruby malah memilih membangunkan Ruby untuk ikut audisi di Sekolah Tinggi Musik impiannya.

Ruby ketika Audisi untuk Beasiswa di Sekolah Tinggi Musik sumber www.apple.com
Ruby ketika Audisi untuk Beasiswa di Sekolah Tinggi Musik sumber www.apple.com

Air mata saya tak berhenti mengalir, cerita yang kuat, powerfull dan akting luar biasa pemainnya dari film ini membuat saya merasakan bagaimana perasaan Ruby. Saya membayangkan bagaimana Ruby; Ketika memiliki suara yang indah namun orang tua dan keluarganya tak dapat mendengar; Ketika Ruby meninggalkan keluarga untuk meraih mimpi, dimana Ruby menjadi mulut dan telinga untuk keluarga dan ; Ketika Ruby harus menerima keadaan bahwa dilahirkan berbeda dengan keluarga yang lain.
Terakhir kalian wajib nonton Film ini, karena menurut saya ini film terbagus yang saya tonton di tahun ini. Selamat menonton !

Ruby ketika meninggalkan keluarga untuk pergi berkuliah sumber /www.apple.com
Ruby ketika meninggalkan keluarga untuk pergi berkuliah sumber /www.apple.com


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

CODA merupakan akronim dari Child of Deaf Adults (Anak dari Orang Dewasa Tunarungu). Inilah yang dijadikan judul oleh sutradara Sian Heder. Heder, ingin mengangkat budaya tuna rungu ke dalam layar film. Menurut Heder sebagian besar CODA tumbuh tunarungu dan secara budaya bahasa isyarat adalah bahasa mereka. Dan Heder berhasil membuat film CODA mengaduk emosi dan perasaan. Terakhir saya baru menyadari kenapa poster film CODA hanya Ruby yang melihat kamera, karena hanya Ruby yang dapat mendengar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun