Mohon tunggu...
Nogo Tegar Segara
Nogo Tegar Segara Mohon Tunggu... Bankir - menulis untuk belajar , belajar untuk menulis

Suami, Ayah penyuka kopi https://linktr.ee/tegarsegara

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pandemi Covid-19 Mengajarkan Kita Menjadi Pembelajar Tangguh Atau Mati dan Tergantikan

17 Juli 2021   11:39 Diperbarui: 17 Juli 2021   12:24 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa Pandemi Covid-19 ini kita dihadapkan pada suatu kondisi dengan perubahan dengan intensitas tinggi yang menimbulkan ambiguity dan uncertainty. Dunia berubah dengan sangat cepat mencakup semua sektor kehidupan. Di satu sisi perubahan ini memberikan benefit terutama perubahan di sisi teknologi. Benefitnya terjadi revolusi yang luar biasa di dalam bisnis model.

Mungkin dulu kita tidak pernah membayangkan ada movie house terbesar namun tidak memiliki ruang teater bioskop, kita bisa lihat Netflix sebagai contohnya. Kita juga tidak pernah membayangkan ada perusahan transportasi terbesar namun tidak memiliki armada kendaraan transportasinya sendiri, lihat saja grab dan gojek. Bahkan di industri keuangan ada E-Commerce yang bisa menjalankan fungsi sebagai bank dengan E-Walletnya dan luar biasanya hanya dengan waktu 4-5 tahun sudah mengalahkan bank terbesar di Indonesia yang sudah puluhan tahun, baik dari sisi market cap maupun jumlah nasabahnya. Dari contoh tersebut, menunjukan luar biasanya revolusi yang terjadi.

Tidak dapat dipungkiri perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dapat juga mengakibatkan terjadinya kepunahan di beberapa perusahaan dan menyebabkan juga kepunahan di beberapa profesi tertentu. Kepunahan ini disebabkan karena tiga hal :

  1. kita tidak bisa beradaptasi, atau
  2. kita beradaptasi tapi terlambat, atau
  3. kita beradaptasi namun salah cara adaptasinya

Banyak contoh yang bisa kita lihat, baik dari produk, perusahaan, pekerjaan bahkan hewan sekalipun karena ketiga hal ini mengakibatkan mereka punah.

Adaptasi adalah hasil dari sebuah pembelajaran. Tidak bisa dikatakan beradaptasi kalau kita tidak melakukan proses pembelajaran. Kita harus beradaptasi dengan  melakukan proses pembelajaran yang cepat dan tepat. Jangan sampai proses pembelajaran yang kita lakukan kalah cepat dengan perubahan yang terjadi, atau bahkan pembelajaran yang kita lakukan salah sasaran. Karena jika kita belajar namun kalah cepat dengan perubahan dan salah sasaran kita tetap akan mati.

Agar bisa belajar dengan cepat dan tepat kita harus menganggap belajar merupakan urusan hidup dan mati. Karenanya tidak cukup belajar agar sekedar ada atau belajar hanya untuk sekedar tahu. Namun kita harus menjadi pembelajar yang tangguh untuk bisa menghadapi perubahan.

Untuk menjadi pembelajar tangguh kita harus memiliki semua kriteria sebagai berikut.

  1. harus mau dan mampu belajar dengan cepat
  2. harus mau dan mampu belajar terus menerus, tidak cepat puas dan senang mempelajari hal-hal baru
  3. mampu memberikan hasil atau impact dari setiap pembelajaran yang dilakukan


Proses belajar adalah proses keluar dari comfort zone masuk ke learning zone. Proses ini merupakan kondisi yang sangat melelahkan dan sangat tidak nyaman. Misal, kondisi saat ini kita sudah comfort di posisi tertentu dan kita harus masuk kedalam posisi yang mengharuskan kita meningkatkan kapabilitas dan meningkatkan skill karena harus promosi atau ditugaskan di divisi lain. Perubahan tersebut membuat kita tidak nyaman jika tidak memiliki semangat untuk menjadi pembelajar tangguh. Contoh lain, di masa pandemi ini yang biasanya pelanggan datang ke restauran (comfort zone) dan kita terpaksa dihadapi pada kondisi dimana kita harus belajar untuk menjemput pelanggan (learning zone) dengan memikirkan cara dan ide kreatif yang ada. Jika kita tidak memiliki semangat pembelajar tangguh maka kita akan tergeser atau bahkan kita kehilangan posisi pekerjaan saat ini dan digantikan oleh orang lain.

Untuk menjadi pembelajar tangguh dalam proses pembelajaran adakalanya kita menghadapi kejenuhan dan rasa malas luar biasa. Karenanya untuk menjadi pembelajar tangguh harus memiliki mental dan motivasi serta fokus yang kuat untuk melewati learning zone yang tidak nyaman tersebut. Setidaknya ada 3 cara untuk dapat memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi pembelajar tangguh.

  • Tujuan yang kuat

Kita harus memiliki tujuan yang kuat untuk melakukan proses pembelajaran. Tujuan ini adalah alasan kenapa kita harus terus belajar. Tanpa Tujuan yang kuat maka bisa jadi proses pembelajaran yang kita lakukan akan berhenti ditengah jalan dan kita tidak dapat menyelesaikan proses pembelajaran yang sudah kita mulai.

  • Dorongan yang kuat

Selain tujuan, dalam proses pembelajaran kita memerlukan suatu dorongan yang kuat. Dorongan yang kuat untuk meyakini belajar memiliki tujuan kebaikan lebih dari sekedar untuk diri sendiri untuk menjadikan sumber dari energi tanpa batas. Dorongan ini harus digerakan oleh tujuan mulia, ada yang lebih besar dari saya sebagai tujuan mulia, misal untuk membahagiakan keluarga istri dan anak. Karena manusia sebagai makhluk sosial dilahirkan untuk memberi dan berbagi kebaikan kepada orang lain.

  • Pola pikir yang kuat

Kita harus memiliki pola pikir yang dapat mendorong perilaku pembelajar yang efektif. kita harus stay humble, kita pasti punya kekurangan tertentu. Kita tidak pernah menjadi sempurna, kita harus tetap berproses dan pasti kita memiliki kekurangan. Kita jangan pernah merasa hebat dan puas, karena ketika kita merasa hebat dan puas kita akan berhenti belajar.

Setelah memiliki mental dan motivasi yang kuat dalam proses belajar. Maka langkah berikutnya adalah bagaimana strategi belajar yang efektif. Minimal ada 3 strategi yang bisa kita lakukan untuk belajar dengan cepat, efektif dan tepat

  • Reflect (Illuminated by self)

Merenungkan dan memikirkan (refleksi) untuk menemukan dan menyadari tujuan mulia dan motivasi yang mendorong saya belajar

  • Observe (inspired by others)

Mengamati bagaimana pembelajar dan orang-orang sukses dalam menciptakan, membangun dan memelihara keterampilan dan motivasi mereka dalam belajar

  • Connect (influenced by others)

Menjalin relasi dan hubungan dengan pembelajar tangguh lain yang memiliki purpose dan motivasi tinggi dalam belajar


Terus belajar menjadi pembelajar tangguh, atau mati dan tergantikan oleh yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun