Mohon tunggu...
Tegar Mulyo Kusuma
Tegar Mulyo Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FEB UNAIR 21'

Manajemen UA 21'

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sholat Jum'at sebagai Evaluasi Diri? Kok Bisa?

6 Oktober 2023   14:35 Diperbarui: 7 Oktober 2023   00:33 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sholat Jum'at adalah sebagai peringatan dan evaluasi diri bagi seluruh umat muslim, karena di dalam sholat Jum'at terdapat Khutbah yang dipaparkan oleh Khotib yang selalu mengingatkan untuk selalu beriman dan bertakwa (mematuhi dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangannya).

Manusia itu diciptakan untuk beribadah, beribadah adalah rasa syukur kita terhadap ALLAH yang Maha Kuasa atas diberikan nikmat yang tidak terbatas, seperti nikmat iman, Islam, kesehatan, DLL. Beribadah terbagi menjadi 2 : ibadah khusus dan umum.

1. Ibadah Khusus : adalah ibadah yang sudah ditentukan dan disyaratkan oleh Allah kepada umat muslim. Ibadah khusus ini mencakup rukun islam yang didalamnya berisi anjuran untuk melaksanakan shalat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu.

2. Ibadah Umum : adalah ibadah yang dilakukan dan diterapkan di kehidupan sehari-hari yang dapat memberikan dampak positif bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Ibadah umum ini mencakup kerja dengan sungguh-sungguh, membantu orang lain yang sedang kesusahan, DLL.

Pertanyaan evaluasi diri, Kita diberikan waktu 24 jam sehari. Apakah kita tidak bisa atau kurang dengan 24 jam tersebut untuk memberikan waktu kita menghadap kepada ALLAH? Kemudian apakah kita sebagai pelaku yang setelah sholat langsung bergegas untuk melakukan kegiatan lain, tanpa meminta maaf dulu dan meminta doa kepada ALLAH? Apakah kita merasa sudah bisa melakukan semuanya tanpa ada bantuan dari Maha Kuasa?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita harus memulai evaluasi atau muhasabah dari diri kita sendiri untuk berubah dan jangan sekali-kali kita membandingkan diri kita dengan orang lain, karena dapat memberikan kita komentar, sehingga tidak segera beraksi untuk berubah. Allah akan selalu menerima doa apapun dan mengampuni seluruh hambanya yang bertaubat tanpa pilih kasih, baik miskin atau kaya, semuanya adalah hal yang sama bagi Allah. Allah berfirman dalam QS asy-Syura ayat 25, "Dan Dialah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan, serta mengetahui apa yang kamu kerjakan." Dari ayat diatas dapat diketahu bahwa manusia harus selalu evaluasi diri untuk lebih baik sebagai berikut:

1. Karena kita hanyalah manusia yang hina tanpa adanya bantuan dari ALLAH. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus selalu memberi waktu untuk deeptalk dengan Allah melalui sholat, berdoa dan berdzikir.

2. Menyertakan Allah ketika kita melakukan kegiatan apapun yang positif dengan berniat karena Allah, meskipun hanya menyingkirkan paku atau kerikil di jalan besar. Karena kita tidak pernah tau dengan menyingkirkan batu tersebut dapat membawa kita ke surga.

3. Rendah hati dan tawakkal. Bahwasanya semuanya adalah kehendak tuhan, antara sukses dan gagal adalah sekuat mana kita berusaha dan mempersiapkan dengan baik, tetapi tetap Allah yang menentukan hasilnya.

Setelah evaluasi diri, maka kurang afdol ketika tidak ada pedoman dalam ibadah untuk menjadi lebih baik. Ibadah ini harus dibarengi dengan pedoman yang kuat atau dipegang teguh oleh seluruh umat manusia. Pedoman ini bernama Al-Qur'an, seluruh umat Islam mempunyai landasan dan aturan yang semuanya tertuang di dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, lantas bagaimana bagi orang-orang, khususnya umat muslim yang tidak pernah membuka, membaca dan memahami Al-Qur'an? Apakah tetap menjadi umat muslim yang takwa atau umat muslim abal-abal?

Menanggapi hal tersebut, umat muslim atau seluruh manusia tidak pernah luput dari salah, lupa dan dosa. Sehingga, dengan kita tahu kelemahan manusia tersebut, kita harus sadar bahwasanya manusia itu bukan apa-apa di mata Allah. Fokus manusia hanyalah ibadah dan jangan menjadi SOK dalam hal apapun. Karena SOK tidak akan dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, akan tetapi hanya memunculkan masalah seperti tidak disukai orang dan merasa sombong di mata Allah. Telah disebutkan di Al-Qur'an Q.S Al-A'raf ayat 146 bahwasannya "Orang-orang yang bersikap sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami."  

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwasanya sombong adalah perbuatan yang sangat buruk dan dibenci oleh Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu rendah diri terhadap siapapun.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya manusia adalah makhluk yang hina tanpa adanya campur tangan yang Maha Kuasa, sehingga kita harus berbuat baik kepada siapapun dan tidak boleh sombong. Dimana semua hal ini selalu diingatkan tanpa ada rasa bosan di hari yang mulia yaitu di hari Jum'at yang diamanahkan Allah melalui Khotib. Semoga kita selalu menjadi hamba yang selalu meminta ampun, beriman dan bertakwa dimanapun dan kapanpun sampai akhir hayat. Amin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun