Mohon tunggu...
Tegar Mugi Widodo
Tegar Mugi Widodo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi dan Tantangan Geopark Karangsambung - Karangbolong sebagai Destinasi Ekowisata Nasional

5 Desember 2022   21:49 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:54 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geopark Karangsambung -- Karangbolong memiliki koleksi aneka batuan dari perut bumi yang berasal dari lapisan pratesier tertua. Umurnya diperkirakan telah mencapai 140 juta tahun. Tidak heran apabila Geopark Karangsambung -- Karangbolong disebut sebagai salah satu geopark terlengkap di dunia.

Geopark Karangsambung -- Karangbolong merupakan sebuah konsep manajemen pengelolaan kawasan wisata yang menggabungkan keragaman geologi, hayati, dan budaya, melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan yang berkelanjutan.

Kawasan Geopark Karangsambung -- Karangbolong terletak di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Geopark ini memiliki luas sekitar 54,3 ribu hektare yang tersebar di 12 kecamatan di 117 desa atau kelurahan. Topografi kawasan geopark ini berupa pegunungan, perbukitan, dataran rendah, dan pesisir Samudra Hindia.

Secara keseluruhan kawasan Geopark Karangsambung -- Karangbolong terbagi menjadi tiga segmen, yaitu bagian utara yaitu daerah Karangsambung yang merupakan Kawasan Cagar Alam Geologi, bagian tengah yaitu daerah Sempor dan bagian selatan yaitu daerah Pesisir Ayah yang merupakan kawasan karst dan vulkanik tua.

Geopark Karangsambung -- Karangbolong juga dikenal dengan lantai samudera purba. Di geopark ini terdapat singkapan batuan yang muncul ke permukaan yang menggambarkan evolusi lempeng tektonik dengan rentang usianya lebih dari 120 juta tahun lalu. Hal tersebut menyebabkan banyaknya ditemui situs geologi yang di dalamnya terdapat fosil bawah laut.

Sementara itu, geopark ini juga disebut sebagai Yelowstone versi Indonesia. Hal tersebut dikarenakan terdapat banyak situs yang ada di dalamnya. Geopark Karangsambung -- Karangbolong memiliki 41 situs goelogi, 2 sitis biologi, 14 situs sejarah, dan 15 geoproduk. Tidak heran apabila geopark ini menjadi daya Tarik berbagai wisatawan dari domestic maupun mancanegara yang tertarik untuk belajar mengenai geologi.

Pantai Karangbolong - Sumber: https://geoparkkarangsambung.id/
Pantai Karangbolong - Sumber: https://geoparkkarangsambung.id/

Selain itu, Geopark Karangsambung -- Karangbolong juga memiliki potensi wisata lainnya yang dapar menarik kunjungan wisatawan. Pada bagian utara, terdapat perbukitan-perbukitan yang indah dan sejuk, serta terdapat juga sungai Lukulo yang memiliki potensi geologi melimpah. Pada bagian tengah, terdapat waduk, sungai, dan gua. Pada bagian utara terdapat barisan pantai yang indah dan mempesona. Bahkan salah satu pantainya yang bernama Pantai Karangbolong memiliki ciri khas yaitu gua yang langsung terhubung ke bibir pantai.

Pada saat ini Geopark Karangsambung -- Karangbolong telah berstatus sebagai Geopark Nasional. Namun potensi yang ada di Geopark Karangsambung -- Karangbolong  ini tidak hanya bisa dikembangkan sebagai geopark saja, tetapi juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah pengembangan Geopark Karangsambung -- Karangbolong menjadi destinasi ekowisata nasional.

Menurut David Weaver (2008), kriteria utama suatu destinasi dapat dikatakan sebagai ekowisata apabila mencangkup beberapa hal, yaitu landasan wisata berbasis alam, terdapat dimensi keberlanjutan dan konservasi, terdapat partisipasi dan memberikat manfaat kepada masyarakat lokal, terdapat aspek pembelajaran dan pendidikan sebagai bagian dari pengalaman ekowisata dan adanya keharusan etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun