Mohon tunggu...
Tegar Maulana
Tegar Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Gender Sosial Inklusi dalam Pendidikan Saat Ini

9 Juni 2024   01:53 Diperbarui: 9 Juni 2024   01:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran gender dan inklusi sosial dalam pendidikan saat ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang jenis kelaminnya, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Gender dan inklusi sosial bertujuan untuk menghapuskan hambatan-hambatan yang menghalangi akses terhadap pendidikan, seperti stereotip gender dan diskriminasi. Dengan menerapkan pendekatan ini, sistem pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih adil dan mendukung, di mana siswa dari semua latar belakang dapat merasa diterima dan dihargai. Hal ini juga membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan, serta memberikan dukungan secara penuh dengan keduanya
Selain itu, pendidikan yang memperhatikan gender dan inklusi sosial dapat meningkatkan kualitas hasil belajar dan kesejahteraan siswa. Dengan mempromosikan kesetaraan gender dan inklusi sosial, siswa diajarkan nilai-nilai keadilan, saling menghormati, dan kerjasama. Ini tidak hanya membantu dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif di masa depan, tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar, karena mereka merasa diakui dan didukung. Pendekatan ini juga mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang lebih empatik dan peka terhadap perbedaan, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan mereka kelak.
Pendidikan inklusif berdasarkan gender dengan menggunakan metode yang dimana siswa berperan adil dalam pembelajaran seperti cara mengutarakan pendapat, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan. Guru pun bersifat adil dan baik terhadap peserta didiknya agar siswanya tidak merasa dibedakan bahkan terkucilkan, bersifat netral dalam pembelajaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun