Mohon tunggu...
Riuh Siboro
Riuh Siboro Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru,gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional Cukup Dengan "Pernyataan Jujur" Saja ?

23 April 2012   10:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:14 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum ujian nasional berlangsung semua siswa diwajibkan menandatangani selembar "pernyataan jujur " yang disiapkan oleh setiap sekolah penyelenggara ujian nasional tingkat SMP. Selain pernyataan yang ditandatangani sebelumnya, ketika ujian berlangsung semua siswa juga membuat pengakuan dalam lembar jawab komputer yang harus ditulis " saya mengerjakan ujian dengan jujur".

Fakta dilapangan, dampak dari pernyataan tersebut sebenarnya tidaklah berarti, karena banyak siswa masih berusaha meminta bantuan jawaban dari teman-temannya. Hanya karena pengaturan denah kode soal yang dikerjakan oleh semua siswa baru dapat diketahui ketika ujian berlangsung membuat banyak siswa  merasa frustasi. Tidak bisa minta bantuan jawaban dari teman satu ruang . Bahkan bisa juga sekolah penyelenggara merasa was-was karena situasi tersebut. Khawatir siswa-siswinya tidak bisa lulus dalam ujian nasional.

Kalau begitu, apalah gunanya pernyataan jujur ditulis berulang-ulang, ternyata tidak bermanfaat ?. Membangun karakter melalui proses merupakan sesuatu yang harus dilakukan, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jika dari awal kita tidak membiasakan para siswa berusaha belajar dan kerja keras, mengerjakan ulangan atau ujian dengan kejujuran atas usaha sendiri, tentunya saat ujian nasionalpun mereka pasti masih saja ingin mendapatkan kelulusan dengan cara instan. Walaupun pernyataan jujur ditulis berulang-ulang.  Selanjutnya apapun yang mereka lakukan hingga kelak menjadi orang dewasa,  pastilah menginginkan keberhasilan yang instan pula. Artinya sedikit berkerja tetapi mendapatkan hasil yang berlimpah. Jadilah kita ini guru-guru pembentuk karakter yang mencontoh "Gayus-Dhana Dkk".

Bertobatlah para pendidik anak bangsa, ternyata pernyataan jujur saja tidak cukup, tapi butuh tenaga dan kucuran keringat untuk membangun kejujuran.

Semoga Bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun