Mohon tunggu...
Tegar Demotrio
Tegar Demotrio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Bisa Indonesia Mengalami Kelangkaan Minyak Goreng di Masa Sekarang?

14 Juni 2022   12:50 Diperbarui: 16 Juni 2022   18:40 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada masa sebelumnya Indonesia juga mengalami penurunan Ekonomi di era  pandemi tersebut,  tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia, tidak hanya itu saja kegelisaan di era pandemi pada tahun 2 Maret 2020 sampai sekarang tidak hanya sebentar saja melainkan 2 tahun lebih sekiranya, dan kelangkaan minyak goreng yang terjadi baru-baru ini disebut karena masalah distribusi yang juga adanya pasar gelap yang menyelundupkan baik dijual ke luar negeri atau ke pasar industri, dan ingat masih di era pandemi semua ekonomi menjadi langka dan harganya naik drastis, yang menyebabkan minyak goreng menjadi langka adalah naiknya harga minyak nabati yang susah dicari di mana-mana masih ingat harganya juga tinggi wajar saja karena minyak tersebut banyak yang diminati oleh masyarakat tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Kelangkaan minyak goreng biasanya disebabkan karena adanya kenaikan di sisi permintaan dan penurunan di sisi penawaran. Ada faktor berikut menjadi penyebab penurunan supply, utamanya produsen mengalami penurunan dalam memasarkan minyak goreng di dalam negeri, minyak goreng tersebut sangat langka biasanya dalam proses pembuatannya yang bahannya susah dicari, menurut CPO(Crude Palm Oil) merupakan salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak diminati oleh masyarakat dunia.

Tidak hanya itu saja sistem pemantauan pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga minyak goreng curah masih tertahan tinggi di angka Rp16.000 per liter pada Senin (7/3/2022). Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka RP16.600 atau mengalami kenaikan 0,61 persen dari posisi Rp16.500 pada Jumat (4/3/2022). 

Masyarakat tetap berbondong-bondong membeli persediaan minyak goreng yang ada di toko swalayan yang begitu mahal demi kepentingannya tidak hanya itu saja ibu-ibu rela mengantri sampai beberapa jam demi mendapatkan 1 minyak goreng atau 2 minyak goreng meskipun tidak peduli ramai atau panas sekalipun. Kita kembali pada tahun-tahun sebelumnya harga minyak goreng juga mengalami kenaikan atau kelangkaan seperti yang kita ketahui pasar dalam negeri sempat meroket di harga minyak goreng yang disebabkan oleh kelangkaan. 

Kondisi ini demikian dipicu oleh stok pasar nasional yang terbatas, dan permintaan pasar internasional yang meningkat. Harga CPO minyak nabati yang paling banyak diminati oleh masyarakat dunia naik dari $1100 menjadi $1340. Produsen minyak goreng pun lebih memilih untuk menjual minyak gorengnya ke luar negeri dibandingkan ke dalam negeri karena mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun