Mohon tunggu...
Tegar Dwi Wibowo
Tegar Dwi Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang pelajar yang sedang belajar.

Masih dalam tahap belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman kepada Qadha dan Qadar Allah Subhanahu Wata'ala

7 Januari 2022   07:39 Diperbarui: 7 Januari 2022   07:44 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan saya:

Nama: Tegar Dwi Wibowo

NIM: 2120139

Kelas: Aplikasi Komputer dan Teknologi Informasi - B

Mahasiswa IAIN Pekalongan prodi Pendidikan Agama Islam.

Halo apa kabar semuanya? Alhamdulilah sehat semua ya. Pada kesempatan kali ini mari kita bersama-sama belajar mengenai apa itu Iman kepada Qadha dan Qadar.

Sebelum masuk kedalam pembahasan materi mengenai Qadha dan Qadar mari sama-sama kita mengucapkan basmalah di dalam hati masing-masing. Bismillahirrahmanirrahim.

Apakah anda tahu apa itu Qadha? Dan apakah anda tahu apa itu Qadar? Iya benar. Qadha adalah ketentuan atau segala sesuatu yang telah di tetapkan, digariskan dan tentunya sudah bersifat final (tidak dapat diubah). Seorang manusia tidak akan bisa merubah Qadha dari Allah Subhanahu Wata'ala karena Qadha telah di tetapkan dan telah ditulis di dalam sebuah kitab bernama Lauhul Mahfuz sejak zaman azali. Sehingga seorang manusia tidak dibebani sifat tanggung jawab dari Qadha ini. 

Terus bagaimana dengan Qadar? Iya benar. Qadar bisa disebut juga sebagai perwujudan dari Qadha. Qadar merupakan segala takaran atau kadar tertentu yang tentunya ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala kepada hambanya. Dari Qadar ini pula nantinya menghasilkan berbagai istilah, salah satunya takdir. Mungkin istilah takdir sudah sering atau bahkan sudah biasa terdengar di telinga kita semua. Mari kita bahas apa itu takdir.

Takdir merupakan ketetapan dari Allah Subhanahu Wata'ala. Seorang manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa dalam menghadapi atau menjalani takdir. Takdir dibagi menjadi 2. Yaitu takdir mualaq dan takdir mubram. Apakah teman-teman semua sudah mengetahui kedua-duanya? Kalau belum mari kita simak penjelasan dibawah ini.

1. Takdir Mualaq. Takdir Mualaq merupakan ketentuan dari Allah Subhanahu Wata'ala mengikutsertakan peran manusia. Berupa usaha, doa dan tawakal. Takdir Mualaq bisa dikatakan sebagai takdir yang dapat diubah dengan catatan orang tersebut bersungguh-sungguh dalam mengubah takdirnya. Contoh dari takdir Mualaq diantaranya orang miskin yang menjadi kaya karena kerja kerasnya dalam bekerja dan orang bodoh yang menjadi pintar karena ketekunannya dalam belajar dan masih banyak lagi contoh yang lain.

2. Takdir Mubram. Takdir Mubram merupakan ketentuan atau ketetapan dari Allah yang tidak dapat diubah oleh makhluk. Karena takdir Mubram bersifat final atau telah di putuskan. Walau seseorang berusaha sekuat mungkin jika hal tersebut merupakan bagian dari takdir Mubram maka manusia itu tidak akan bisa mengubahnya. Contoh takdir Mubram ialah seperti kematian seseorang, jadi yang dinamakan kematian tidak berdasarkan umurnya akan tetapi berdasarkan ajalnya (takdirnya). Berikutnya adalah seperti jenis kelamin. Jenis kelamin merupakan hak prerogatif Allah. Sehingga kita tidak dapat merubah atau request sesuai dengan keinginan kita.

Dari penjelasan di atas pasti timbul pertanyaan apakah takdir itu sama dengan nasib? Jawabannya berbeda. Takdir biasanya berhubungan dengan ukuran, kadar atau ketentuan dan tentunya tidak dapat dilihat oleh kacamata manusia. Sedangkan nasib biasanya berhubungan dengan hasil. Dan nasib ini tentunya dapat dilihat secara langsung oleh manusia.

Lantas bagaimana cara kita agar dapat menanamkan rasa percaya (iman) kepada ketentuan dan ketetapan Allah yang disebut dengan Qadha dan Qadar itu?

Tentunya cara yang paling efektif adalah belajar dan mengamalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan takdir. Seperti belajar fiqh salat, dengan kita belajar salat maka kita jauh lebih berpeluang mengamalkannya dan tentunya dari salat itu terdapat buah rasa percaya atau rasa keimanan yang sangat kuat terhadap takdir-Nya.

Dengan menanamkan rasa percaya kepada Qadha dan Qadar ini pun dapat membuat seseorang lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Karena seseorang yang sudah paham tentang konsep takdir ini pasti akan menjadi manusia yang baik perilakunya. Seseorang yang percaya akan takdir Allah ia akan selalu bekerja keras agar dapat mengubah atau mencapai sesuatu yang ia cita-citakan. Dan seseorang yang iman kepada Qadha dan Qadarnya yang sangat kuat ia akan selalu berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan. Karena manusia tersebut mengetahui bahwa segala sesuatu akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.

Untuk lebih jelasnya teman-teman bisa mengakses link YouTube di bawah ini. Dibawah ini adalah link YouTube penjelasan mengenai perbedaan takdir dan Qadar menurut Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA.

https://youtu.be/ZYGEUXsXLbQ

Demikian media pembelajaran dari saya mengenai Iman kepada Qadha dan Qadar. Semoga media pembelajaran di dalam blog ini bermanfaat. Kurang lebihnya mohon maaf jika ada salah kata. Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun