Mohon tunggu...
Teeusa Cahyani
Teeusa Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keterkaitan Teori Lokasi dengan Agroindustri Edamame Jember

21 Maret 2021   11:01 Diperbarui: 21 Maret 2021   11:12 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar wilayahnya yaitu sektor pertanian, alasan utama dapat julukan indonesia sebagai negara agraris dikarenakan sebagian besar masyarakat penduduk di indonesia yaitu sebagai petani sehingga sektor pertanian indonesia bisa dikatakan maju. Pertanian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam hayati yang bisa menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry serta dapat mengelola lingkungan hidup disekitarnya. 

Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penyumbang perekonomian dan kebutuhan pangan terbesar di indonesia. Sektor pertanian di indonesia meliputi subsector tanaman bahan makanan, subsector holtikultura, subsector perikanan, subsector peternakan, dan subsector kehutanan. Namun sektor pertanian di indonesia masih jauh dari harapan dikarenakan salah satu faktor penyebab yaitu kurangnya produktivitas pertanian, meskipun produktivitas masih rendah akan tetapi ada sektor pertanian yang mempunyai potensi sehingga dapat meningkakan pertumbuhan ekonomi di indonesia yaitu sektor pertanian industrial atau agroindustry.

Agroindustry merupakan suatu ilmu yang akan  mempelajari bagaimana pengembangan industrialisasi dalam dunia pertanian. sedangkan menurut Azhari (1986)  agroindustry yaitu industry pengolahan merupakan suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang bernilai menjadi barang yang mempunyai nilai yang lebih tinggi. 

Tujuan agroindustry yaitu mampu menciptakan produk olahan dari hasil pertanian yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai jual bahan mentah. Agroindustry di indonesia meliputi coklat/ kakao, ban/karet, minyak kelapa sawit (CPO), gula dan lain-lainnya. Selain itu ada juga agroindustry yang dikenal hingga luar negeri yaitu Edamame.

Edamame merupakan kedelai sayur nama latin dari edamame yaitu (Vegetable Soybean) yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk kedelai besar. Edamame merupakan sebuah kacang kedelai muda yang masih di dalam polong, ditemukan pada masakan - masakan Asia Timur, selain itu Edamame juga sebagai camilan tradisional dari jepang. Edamame merupakan tananam tropis yang dijadikan sebagai sayuran serta camilan untuk kesehatan.

Di indonesia  Edamame berada di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jember  selain dikenal dengan Komoditas tembakau dan komoditas kopi atau kakau ada juga agroindustry yang terkenal di Kabupaten Jember yaitu komoditas Edamame.   Edamame Jember merupakan produk unggulan yang terkenal di Kabupaten Jember, selain itu Edamame Jember sudah dikenal di berbagai dunia. Potensi dari agroindustry Edamame yaitu dapat memberikan peluang pekerja untuk masyarakat sekitar serta dapat meningkatkan perekonomian pada wilayah tersebut.

Studi kasus yang akan saya bahas pada gambaran umum diatas yaitu apakah harga jual Edamame di wilayah jember dan di luar jember sama? Pasti kalian sudah tidak asing dengan pertanyaan tersebut serta kalian pasti tahu jawabannya  bahwa harga edamame yang di produksi pada wilayah tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga yang jual di luar wilayah jember. Disini saya akan membahas kenapa harga tersebut bisa berbeda?

Pada teori lokasi menurut Von Thunen lokasi sebagai variable terikat yang mempengaruhi variable bebasnya seperti urban growth (pertumbuhan  kota), perekonomian , politik, bahakan budaya masyarakat. teori dilandasi oleh pengamatnya terhadap daerah yang tempat tinggalnya pada sektor pertanian atau lahan pertanian. Inti dari teori Von Thunen ini yaitu teori lokasi pertanian yang menitik beratkan pada 2 hal utama yaitu jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut). 

Dari penjelasan teori tersebut menjelaskan bahwa suatu lahan pertanian yang berada di dekat pasar akan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan lahan pertanian yang mempunyai jarak lebih jauh dari pasar begitu sebaliknya.  Jika dikaitkan dengan gambaran umum yang di atas harga Edamame akan lebih mahal jika tempat produksi atau agroindustry tersebut jauh dari tempat produksi. Jadi kesimpulan keterkaitan  teori  lokasi dengan agroindustry Edamame yaitu dapat mempengaruhi harga jual suatu barang dari tempat terdekat produksi hingga wilayah yang jauh dari produksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun