Sejarah mencatat bahwa selama pelaksanaan Asian Games yang dimulai sejak tahun 1951, dimana India menjadi tuan rumah pelaksana untuk pertama kalinya, hingga pelaksanaan Asian Games edisi ke-17 pada tahun 2014 yang dilangsungkan di kota Incheon, Korea Selatan hanya ada dua negara yang berhasil menjadi juara umum yaitu Jepang dan China.Â
Jepang berhasil mengumpulkan sebanyak 8 (delapan) kali yaitu sejak dimulainya pesta olahraga Asia di kota New Delhi hingga edisi ke-8 pada tahun 1978 di kota Bangkok, Thailand. Namun sejak pelaksanaan Asian Games edisi ke-9 di kota New Delhi-India, kembali negara yang berjuluk Tirai Bambu ini mampu menyapu bersih gelar sebagai juara umum sebanyak 9 (Sembilan) kali berturut-turut, yaitu di India, Korea Selatan, RRC, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Qatar, RRC, dan yang terakhir pada tahun 2014 di Korea Selatan.
China memang sangat mendominasi seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan dalam sejarah pelaksanaan Asian Games dalam beberapa dekade terakhir. Keberadaan RRC dengan segudang atlet yang mampu memberikan prestasi yang baik, memang dikenal bukan hanya kekuatan olahraga yang mendominasi Asia namun kekuatan mereka juga sangat diperhitungkan di pesta olahraga dunia, sehingga wajar kalau setiap kompetisi olahraga seluruh Asia yang dilakukan tiap 4 (empat) tahun sekali ini, China selalu menjadi unggulan teratas. Hanya beberapa negara yang berpotensi memberikan perlawanan terhadap mereka; seperti Jepang, Malaysia, Indonesia dan Korea Selatan.
Rentetan keberhasilan China menjadi juara umum dalam 9 (Sembilan) edisi terakhir menjadi salah satu perhatian besar bagi Indonesia, tuan rumah Asian Games 2018. Momen besar ini akan dilaksanakan di kota Jakarta dan kota Palembang di bulan Agustus 2018 mendatang.Â
Terpilihnya Indonesia sebagai negara pelaksana Asian Games edisi ke-18 merupakan salah satu kebanggan bangsa kita atas kepercayaan yang sudah diberikan, dan ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk memutus rantai panjang kemenangan yang sudah diciptakan oleh China, sebagai juara umum Asian Games, dan saat ini sedang mengincar gelar ke-10 secara berturut-turut.
Prestasi terbaik negara kita sejauh ini dalam pentas Asian games adalah menjadi runner-up kala pesta olahraga di Jakarta saat Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pada tahun 1962. Jadi, wajar jika harapan itu muncul kembali dari seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang tidak hentinya memberikan dukungan penuh, agar kita dapat mengulang kembali prestasi terbaik yang pernah ditorehkan oleh atlet-atlet kebanggaan kita.
Menjadi tuan rumah memang menjadi keuntungan tersendiri bagi kontingen negara pelaksana, karena banyak faktor internal maupun eksternal yang bisa dimanfaatkan guna mendulang prestasi selama pelaksanaan Asian games. Hal itulah yang coba dilakukan oleh seluruh elemen yang terkait dalam hal penyiapan atlet yang akan bertanding dalam 40 (empat puluh) cabang olahraga yang diperlombakan pada Asian Games tahun ini.
Atlet Indonesia lebih terbiasa kondisi lingkungan dan cuaca Jakarta -- Palembang.
Kota Jakarta, yang mempunyai suhu udara di atas normal, sangat mempengaruhi kondisi fisik peserta negara lain yang memiliki suhu yang sangat berbeda seperti negara-negara dari Asia Timur.Â