Belajar dari seorang Ibu yang bernama Chen Mei Ling, yang sudah menjadi seorang penyanyi terkenal sejak usianya 14 tahun. Saat ini, dia sudah berusia  lebih dari 61 tahun, dan memiliki 3 anak yang telah berhasil lulus di Universitas Standford, di universitas tempat dia juga menyelesaikan S3 nya di masa ketenarannya. Sungguh suatu pencapaian yang luar biasa, baik buat dirinya maupun buat ketiga anak-anaknya.
Hal yang membuat dia berhasil menjadi seorang ibu luar biasa adalah didikannya, yaitu 10 (sepuluh) pantangan yang dia terapkan dalam kehidupan mendidik dan membimbing anak-anaknya. Saya, kamu dan kita semua yang telah menjadi orang tua harus banyak belajar dari ibu yang satu ini.
1 JANGAN BANDINGKAN ANAK SENDIRI DENGAN YANG LAIN
Membandingkan anak kita dengan anak yang lain, akan membuat si anak menjadi tidak percaya diri. Dia tidak akan berani menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya.Â
Sebagai orang tua, seyogiannya kita menyakinkan anak kita bahwa dia bisa melakukan hal tersebut. Terkhusus buat anak pemalu, orang tua dituntut untuk selalu memberikan dorongan pada anak dengan pujian. Anak pemalu sering diremehkan oleh teman-temannya. Suatu usaha kecil dari si anak harus tetap dihargai sehingga dia mau terus maju untuk berusaha lebih baik lagi di lain waktu, tanpa harus dibandingkan dengan yang lain.
2 JANGAN MEMBERIKAN HADIAH (BENDA) UNTUK MENGHIBURNYA
Jangan memberikan hadiah (benda) hanya untuk mengambil hatinya, misalnya membelikan dia mainan. Mainan mungkin hanya bertahan 2-3 minggu, bukan teman selamanya buat dia. Satu contoh; ketika seorang anak tidak ingin mandi, sebaiknya beri pilihan buat dia. Untuk anak cewek, sehabis mandi, dia boleh membantu mendandani mamanya, sedangkan untuk cowok, sehabis mandi, dia boleh mendandani papanya. Mereka pasti suka permainan tersebut. Salah satu penghiburan yang menyenangkan, suatu kebersamaan dalam keluarga.
3 JANGAN MENGATUR JADWAL ANAK
Banyak ibu yang suka membatasi waktu anaknya, menyusun jadwal untuk setiap hal yang akan dilakukannya. Sehabis mengerjakan peer, baru bisa bermain.Â
Bagaimana jika dibuat konsep bahwa mengerjakan peer = bermain, saat main = saat belajar? Jadi bermain dan belajar adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya pada saat hujan, berhentilah mengerjakan tugas.Â
Pergilah keluar, masing-masing mencari sehelai daun, dan letakkan di atas genangan air. Tiap orang memperhatikan sambil meneliti daun siapa yang bergerak/mengalir paling cepat di genangan air tersebut. Selagi bermain, mungkin ibu bisa bertanya pada anak-anaknya, mengapa bisa terjadi hujan? Ayo, siapa yang bisa jawab? Mereka sudah melihat dan merasakan hujan yang datang pada saat itu, hal ini mempercepat proses pengenalan mereka tentang alam. Buatlah anak-anak merasakan bahwa belajar bukanlah suatu proses yang sulit.
4 JANGAN MEMBERIKAN KELAS TAMBAHAN
Kelas tambahan bagi orang tua bertujuan untuk membuat nilai si anak lebih bagus. Hal ini membuat anak berpikir bahwa belajar itu demi nilai. Jikalau uang yang digunakan untuk kelas tambahan dialokasikan untuk wisata keluarga, justru itu lebih baik. Misalnya jika si anak suka dengan ikan, tujuan wisata keluarganya adalah SeaWorld. Dia akan banyak belajar tentang keberadaan hewan-hewan laut di dunia.
5 JANGAN MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI BUAT ANAK
Belajar mengambil keputusan sejak usia dini itu sangat penting. Hal kecil dalam memutuskan pilihan, misalnya dalam menentukan rasa es krim yang dia mau. Salah satu keputusan yang sangat penting untuk anak adalah dalam menentukan sekolah mana yang akan dia tuju nantinya.Â
Kita sebagai orang tua merindukan anak-anak kita masuk ke sekolah favorit nomor 1 atau nomor 2 di kota tempat kita tinggal atau di daerah lain, tapi di sisi lain, dia mungkin lebih memilih untuk masuk ke sekolah favorit nomor 7, dimana di sekolah tersebut mereka diajarkan untuk disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab seperti misalnya hanya boleh sarapan jika sudah selesai memberi makan kuda mereka masing-masing. Dia akan menikmati masa-masa sekolahnya dan memperoleh prestasi baik dalam pendidikannya.
6 JANGAN MELARANG ANAK PACARAN DI MASA SMA
Cinta mengajarkan kita bagaimana dicintai dan mencintai keluarga kita. Izinkalah anak untuk berpacaran pada masa SMA mereka tetapi tetap diingatkan agar mereka punya tanggung jawab, tidak boleh hamil di luar nikah. Dan pendidikan seksual harus sudah diperkenalkan kepada anak-anak sejak mereka duduk di bangku kelas 3 SD.
7 JANGAN MEMUKUL DAN MEMAKI ANAK
Mungkin dengan memukul anak, anak akan langsung mengakui kesalahannya dengan cepat. Tapi apakah dia menyadari bahwa yang dia lakukan itu salah? Kesalahan yang diperbuatnya harus bisa dijelaskan dengan bahasa yang dia mengerti sehingga langkah selanjutnya dia tidak melakukan kesalah yang sama. Mungkin itu lah sebabnya seorang ibu tahan untuk marah-marah selama 8 (delapan) jam pada saat mendidik anaknya, daripada harus memukul sang anak.
8 JANGAN BERBOHONG PADA ANAK
Jika sudah berjanji pada anak untuk membawanya ke suatu tempat yang sudah ingin sekali dia datangi, tepati lah hal itu secapek apapun kita, atau anak akan menganggap orang tuanya sedang berbohong.
 Ketika kebohongan itu terjadi, rasa percaya terhadap orang tua, akan berkurang. Dan anak akan merasa kesepian karena dia tidak memiliki orang yang bisa dia percaya lagi.
9 JANGAN MENGABAIKAN ANAK KARENA PEKERJAAN
Tidak bisa dipungkiri pada zaman sekarang, hampir kedua orang tua tiap anak bekerja dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setelah kesibukan kita, sepulang kerja, luangkan waktu minimum 10-15 menit untuk bermain dengan anak. Misalnya bermain pancingan buat anak yang suka dengan ikan, membaca buku, mewarnai, berlari-larian, main alip sembunyi, dan banyak hal menarik lainnya. Semua permainan itu akan diingatnya hingga dia dewasa. Waktu-waktu tersebut bagaikan surga buat mereka.
10 JIKA ANAK BERTANYA, JANGAN BIARKAN ANAK MENUNGGU
Jika anak bertanya, jangan katakan, "Tunggu!" Misalnya ketika si ibu sedang memasak, dan anak bertanya kenapa langit itu biru. Sebaiknya langsung matikan kompor, dan berkata, "Waw, pertanyaan bagus, ayo kita cari tahu jawabannya."
Buat ibu Chen Mei Ling, mendidik adalah memberi mereka alat untuk mencapai impian sehingga ketika anak-anak gagal, mereka tidak akan kecewa , malah sebaliknya mereka bisa mencari impian lain.Â
Jika mereka sukses, mereka harus tetap rendah diri dan berbagi dengan orang lain. Dan inilah sistem didikan yang diterapkan ibu Chen Mei Ling pada anak-anaknya sehingga mereka menjadi orang yang sukses. Semoga tulisan ini tetap mengingatkan semua orang tua, termasuk saya, cara mendidik anak yang baik.
-Sandy-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H