Mohon tunggu...
Sandy Sitorus
Sandy Sitorus Mohon Tunggu... PNS -

Senang untuk berbagi dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Lesson Plan" untuk Kelas Mengajar yang Menyenangkan

20 April 2018   10:17 Diperbarui: 20 April 2018   15:52 5711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.kabaranime.com

Setiap apapun yang menjadi kegiatan kita harus ada persiapkan yang matang, sehingga apa yang menjadi tujuan kita tercapai 100 persen sesuai apa yang diharapkan. 

Begitu juga dengan mengajar di kelas. Jangan karena sudah terbiasa dengan topik yang kita ajarkan ataupun karena topiknya terlalu mudah, kita tidak melakukan persiapkan. Hal ini saya pelajari sewaktu saya pertama sekali diterima di tempat les mengajar Bahasa Inggris. Setiap guru diwajibkan untuk memiliki lesson plan sebelum mengajar. Itu menjadi kriteria penilaian dalam bekerja.

Awalnya rada malas untuk membuat lesson plan, alhasil kelas yang tanpa lesson plan berjalan dengan tidak baik. Murid-murid merasa bosan, dan target pencapaian murid tidak berhasil. 

Setiap guru diberikan training bagaimana mempersiapkan kelas dengan baik, membuat lesson plan, dan dilakukan peer-to-peer observation, di mana setiap guru diberi kesempatan untuk mengobservasi kelas guru lain sebagai bahan perbandingan mengajar di kelas. 

Untuk membuat lesson plan, tidak membutuhkan waktu lama, hanya 15 menit. Jikalau kelas yang akan diajar membutuhkan waktu 90 menit, maka bagilah menjadi beberapa section: warming up, main point, cooling down.

1. Warming up - 10/15 minutes

Satu sesi di mana passion murid untuk belajar itu dibangkitkan sembari menunggu murid yang datang telat. Kegiatan warming up yang dapat dilakukan misalnya saying hello, singing, rhyming, atau permainan kecil. Pendekatan terhadap murid itu sangat penting, sehingga murid akan dengan senang hati mendengarkan setiap perkataan kita di kelas.

2. Main Point - 40/50 minutes

Sesi di mana murid belajar topik yang akan menambah pengetahuan mereka. Diawali dengan mereview apa yang sudah mereka pelajari di kelas sebelumnya, dan selanjutnya masuk ke topik yang baru. 

Di artikel sebelumnya, saya pernah menyebutkan ada 4 poin utama dalam bahasa Inggris; reading comprehensive, listening, speaking, and writing. Keempat poin tersebut bisa diajarkan dalam satu sesi, tapi sebaiknya fokuslah setidaknya pada 2 poin dalam satu sesi. 

Misalnya untuk kelas hari ini, fokus pada writing and speaking. Untuk writing, biasanya kita fokus pada grammar. Grammar, merupakan salah satu topik yang membosankan (jika tidak mengerti). So, ini menjadi tantangan buat para guru untuk mempersiapkan materi grammar yang menyenangkan buat murid.

Misalnya, ketika belajar simple present, mintalah mereka untuk membuat satu kalimat apa yang mereka lakukan setiap harinya. Contohnya, Toni menulis, "I wake up  at 5 o'clock in the morning", Elisa menulis, "I wake up at 5.30 in the morning, Henry menulis, "I wake up at 5 am", dan murid lain juga menulis hal yang sama tentang jam berapa mereka bangun setiap harinya. 

Cobalah keliling ke setiap murid untuk mengecek tulisan mereka, dan koreksi jika salah. Setelah itu, mintalah mereka untuk bertanya pada lima temannya, jam berapa mereka bangun. 

Di sini mereka belajar speaking. Ajari mereka menggunakan kalimat tanya yang benar. "What time do you wake up in the morning?" Minta mereka mengucapkan kalimat itu satu persatu, untuk melihat pronounciation mereka. 

Setelah semua ok, setiap murid bergerak mencari temannya dan bertanya "What time do you wake up in the morning?" Mereka diberi waktu yang terbatas untuk melakukan aktivitas tersebut. Setelah selesai sesi bertanya pada teman, mereka harus menulis laporan atas hasil jawaban mereka dalam bentuk kalimat positif dan negatif, misalnya "Toni and Henry wake up at 5 o'clock in the morning, but Elisa does not wake up at 5, she wakes up at 5.30."

Sekali lagi, guru berkeliling dan mengoreksi hasil pekerjaan mereka. Setelah selesai menulis, mereka mengucapkan hasil laporan mereka di depan kelas, sehingga jika ada laporan yang salah, temannya bisa mengoreksi. 

Dari kegiatan di atas, mereka belajar speaking dan writing tanpa merasa grammar adalah sesuatu yang sulit dan dapat diterapkan dalam percakapan sehari mereka. Sesi ini diakhiri dengan memberikan lembar kerja tentang simple present.

3. Cooling down - 10/15 minutes

Sesi di mana para murid sudah menyelesaikan tugasnya dan akan bersiap-siap untuk pulang. Untuk sesi ini, dapat diisi dengan permainan atau aktivitas seperti menggambar, mewarnai, menggunting, story telling, atau menebak gambar.

Contoh Lesson Plan| Dokumentasi pribadi
Contoh Lesson Plan| Dokumentasi pribadi
Semua bahan-bahan tersebut sudah tersedia di internet, tinggal diunduh, baik itu untuk ice-breaking class, speaking activity, games, and so many interactive activities in the class. Tetapi ada beberapa poin yang harus diingat:

a. Kelas yang paling efektif adalah kelas di mana semua murid bisa fokus pada guru dan sebaliknya, dan saya sarankan bentuk susunan kursi adalah bentuk - U

b. Bisa dibuat sapaan menarik pada saat masuk ke kelas atau saat berakhirnya kelas seperti Hi-5 (cas tangan)

c. Sebaiknya jangan meninggalkan pekerjaan rumah (PR) buat anak, sehingga mereka tidak merasa terbebani ketika pulang sekolah, kecuali topik tersebut benar-benar lemah bagi si murid.

d. Jika ada keluhan dari satu orang tua karena ketidakmampuan kita mengajar, sebaiknya jangan merasa sudah gagal. Pandanglah pada murid yang lain yang merasa senang dengan kehadiranmu. Tapi jika sudah lebih dari setengah yang mengeluh, sebaiknya koreksi diri dengan cara kita mengajar.

e. Komunikasikan dengan orang tua, jika anak mereka yang merupakan muridmu, memiliki kelemahan yang mungkin orang tua tersebut bisa membantu mengajarkan anak mereka di rumah.

f. Tetap semangat mengajar, jangan bawa perasaan ga enak ke kelas, karena itu akan mempengaruhi gaya mengajarmu.

Selamat datang para guru ke dunia kreativitas tanpa batas!

-Sandy-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun