Mohon tunggu...
Sandy Sitorus
Sandy Sitorus Mohon Tunggu... PNS -

Senang untuk berbagi dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips dan Trik Mengajar Bahasa Inggris "How to Impress Your Class on Your First Met"

18 April 2018   12:15 Diperbarui: 19 April 2018   16:37 2843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.usaid.gov

Sekolah atau tempat les bahasa Inggris sudah banyak menjamur di mana-mana karena bahasa Inggris sudah menjadi salah satu kebutuhan utama dalam pendidikan anak zaman sekarang. Tak ayal, banyak lowongan kerja sebagai part-timer English Teacher yang tersedia.

Kesempatan ini digunakan oleh para mahasiswa atau mahasiswi untuk menggunakan waktu luang mereka menjadi sesuatu yang menghasilkan, termasuk saya pada zaman waktu awal saya masuk kuliah.

Berbekal bahasa Inggris dari hasil pendidikan bertahun-tahun, saya mencoba melamar ke beberapa lembaga bahasa Inggris yang cukup diminati di kota saya. Pengalaman saya mengajar adalah nol. Tapi satu hal yang sangat saya ingat adalah pada saat saya di-interview langsung di satu sekolah, oleh Director of Studies, seorang Western.

Dia bertanya apa yang menjadi kekurangan saya, dan saya menjawab saya bukan orang yang kreatif. Dia tertawa dan menjawab, tenang saja, kamu akan menjadi orang yang kreatif di sini, dan saya pun diterima kerja di sekolah tersebut. Dan terbukti apa yang dikatakan Director of Studies tadi, 5 tahun saya mengajar membuat saya menjadi orang yang penuh ide dan senang dengan sesuatu hal yang baru yang dapat saya terapkan di kelas agar kelas itu menyenangkan.

Salah satu yang menjadi kekurangan pendidikan di Indonesia adalah teacher learning, bukan student learning. Maksudnya, fokus pembelajaran adalah suka-suka guru, bukan berfokus pada kebutuhan muridnya. Satu hal yang harus diingat bagi seorang guru adalah tindakan evaluasi diri setelah mengajar, yaitu bagaimana perasaannya jika diposisikan sebagai murid di kelas tersebut. 

Pertemuan pertama di kelas merupakan tolak ukur murid terhadap guru di kelasnya. Jika kita mengawali kelas dengan menyenangkan, maka murid akan selalu menunggu kedatangan kita untuk kelas berikutnya. Ada beberapa kegiatan yang bisa ditawarkan untuk kelas pertemuan pertama:

1. Label nama
Seorang murid akan sangat dihargai dan merasa senang jika guru mereka mengingat nama mereka. Tapi coba dibayangkan jika ada 15 murid di kelas, dan guru diminta untuk menghapal nama mereka, pasti tidak akan mudah.

Cara yang bisa digunakan adalah dengan melabelkan tiap murid. Misalnya, nama si anak Joey & Kayla, tambahkan satu kata sifat yang diawali dengan huruf awalan namanya, Joyful Joey, Kindly Kay, dan banyak hal lain. Itu akan membantu kita mengingat nama anak tersebut serta membuat si anak senang dengan panggilan tersebut.

2. Alur kereta api
Tiap murid memperkenal dirinya, dan teman-teman sebelumnya sampai selesai dengan menyebut 3 kalimat. Sebagai contoh: Hi, my name is Sandy, I am 12 years old, and I love Pizza. Teman selanjutnya memperkenal dirinya. Hi, my name is Joey, I am 15 years old, and I love noodles. She is Sandy, she is 12 years old, and she loves Pizza.

Murid selanjutnya: Hi, my name is Kayla, I am 14 years old, and I love drinking milk. She is Sandy, she is 12 years old, and she loves Pizza. He is Joey, he is 15 years old, and he loves noodle. Dan begitu seterusnya sampai semua murid saling memperkenalkan diri. Di sini murid diajarkan untuk fokus mendengarkan dan menggunakan prinsip Simple Present Tense.

3. Make your rules!
Jelaskan kepada murid, aturan-aturan yang harus dipenuhi di dalam kelas, misalnya, tidak boleh main gadget atau makan di kelas, cara izin keluar kelas atau melakukan sesuatu (Mam, can I go to the toilet? Can I use this? Could you help me to do this? Would you explain it once again? I still dont understand), meja bersih dari benda apapun ketika dirimu menjelaskan, dan aturan lain yang menurut kita perlu diterapkan untuk mendisiplinkan mereka.

Dan yang paling terpenting dari itu semua adalah Lesson Plan. Buat di selembar kertas, apa yang akan kamu ajarkan di kelas nantinya, serta durasi waktu yang dibutuhkan sehingga apa yang ingin kita sampaikan semuanya dimengerti dan diterima dengan baik oleh murid dengan waktu yang tepat. Banyak sumber/resources untk mempersiapkan lesson plan. So, dont worry kehabisan ide! Semakin kita banyak mencari ide pembelajaran, semakin kita kreatif, tidak hanya dalam dunia mengajar tapi juga dalam mengerjakan banyak hal. Selamat menjadi guru yang penuh kreativitas!

-Sandy-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun