Mohon tunggu...
Sandy Sitorus
Sandy Sitorus Mohon Tunggu... PNS -

Senang untuk berbagi dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perihal tentang Doa yang Sering Kita Lupakan

11 April 2018   16:00 Diperbarui: 18 April 2018   09:25 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : http://porsiwp.eumroh.com

Di dunia ini, beragam manusia hadir dalam kehidupan. Di dalam keberagaman tersebut, salah satunya adalah keyakinan tiap manusia, dalam hal ini adalah agama yang dianut. Di Indonesia sendiri ada 6 agama yang diakui; Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Dalam tulisan ini bukan maksud saya menggurui, tapi hanya sekedar sharing tentang doa, tanpa melihat dari agama apapun kita karena setiap orang beragama memiliki cara yang berbeda dalam berdoa, tetapi prinsipnya satu yaitu berbicara dengan Tuhan yang kita percayai.

1. Mengawali doa dengan memuja Tuhan yang kita sembah dan mengucap syukur. 

Seperti halnya ketika kita ingin meminta sesuatu dengan seseorang, kita memuja orang tersebut, dan mengucapkan terima kasih dengan apa yang telah diperbuatnya sebelumnya, maka hal itu akan membuat hatinya luluh terhadap permintaan kita. Manusia aja merasa senang ketika seseorang memujinya dan mengucapkan kata-kata yang indah terhadapnya, apalagi Tuhan yang mendengar doa kita ketika ketika memuja-Nya dan bersyukur kepada-Nya, DIA pasti akan luluh dengan permintaan kita.

2. Ya, Tidak, dan Tunggu

Setiap doa kita pasti didengar-Nya. Tidak ada doa yang tidak sampai pada-Nya. Tapi terkadang kita merasa Tuhan tidak mendengar kita karena Dia tidak menjawab doa kita. Ada 3 jawaban atas doa kita: "Ya" = Tuhan mengabulkan doamu dalam waktu dekat, "Tidak" = Permintaanmu ditangguhkan karena DIA memberikan yang LEBIH BAIK, "Tunggu" = Ada proses yang perlu kita jalani untuk mendapatkan apa yang kita minta. Jadi, sabarlah menunggu jawaban Tuhan, mungkin tanpa kita sadari, kita sudah menerima jawaban tersebut.

3. Perkataanmu adalah bagian dari doamu

Hati-hati dalam berkata! Setiap ucapan yang keluar dari mulut kita adalah doa. Jika kita mulai mengutuk seseorang, itu adalah doa, dan Tuhan pasti mendengar. Jika kita meminta dengan sungguh-sungguh, itu adalah doa. Walau hanya dengan suara lirih, DIA mendengar. Cacian, makian, ejekan, nyir-nyiran itu bagian dari doa. DIA mendengar setiap perkataan kita

4. Doa tidak mengenal waktu

Setiap agama memiliki saat-saat khusus untuk beribadah dan berdoa. Tetapi, berdoa dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hanya menutup mata, mengucapkan doa dan fokus pada-Nya di tengah keramaian, merupakan suatu sikap doa. Kita bebas untuk berdoa kapan saja dan dimana saja, dan beruntung buat kita rakyat Indonesia yang diberi kebebasan oleh negara untuk beribadah

5. Bisa jadi KITA sendiri lah jawaban dari doa itu

Ketika doa yang kita panjatkan adalah meminta sesuatu/seseorang untuk suatu kegiatan, misalnya sedang mencari pemimpin dalam suatu organisasi, atau kebutuhan dana dalam suatu kegiatan, mungkin jawaban dari Tuhan, harus kita yang bertindak, mengajukan diri sebagai pemimpin, atau memberikan sebagian dari milik kita untuk mencukupkan kebutuhan dana kegiatan tersebut.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat kita semua. Jika ada hal yang menyinggung, sebelumnya saya minta maaf dan mari berpendapat dengan santun. Terima kasih.

-Sandy-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun