Magang merupakan aspek penting dan sebuah kewajiban bagi Mahasiswa untuk memenuhi mata kuliah wajib 20 sks. Selain itu magang memiliki peran penting bagi mahasiswa, salah satunya ketika nanti mahasiswa sudah lulus dari bangku perkuliahan maka mahasiswa akan memasuki dunia kerja. Nah, pada saat itu magang akan menjadi jembatan bagi mahasiswa karena mahasiswa telah memiliki pengalaman yang relavan dengan jurusan yang di ambil. Selain itu magang juga membantu mahasiswa memiliki dan menambah relasi yang luas, mengasah potensi yang di miliki, dan juga menambah soft skill dan hard skill mahasiswa.
Pada kesempatan ini, saya Tedy Pramudya Laksmana dengan NIM 22050754029 selaku Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dengan Jurusan S1 Teknik Mesin, melakukan magang di PT Semen Indonesia Logistik pada Unit Quality Control dan di tempatkan pada Departement Kontruksi. Unit Quality Control di PT Semen Indonesia Logistik memiliki peran dalam memastikan setiap produk yang di produksi, mulai dari material hingga produk akhir memenuhi persyaratan kualitas yang telah di tentukan.
proses fabrikasi yang sangat presisi untuk menjamin  kekuatan dan keandalannya sesuai standar industri. Proyek ini memberikan pengalaman nyata tentang pentingnya kualitas untuk menghasilkan produk yang dapat diandalkan dan sesuai standar industri.
Selama magang di unit Quality Control Departement Kontruksi PT Semen Indonesia Logistik, saya terlibat dalam memastikan kualitas produk pada Proyek Fabrikasi Struktur Conveyor. Proyek ini berlangsung dari September 2024 hingga Maret 2025 dan bertujuan menghasilkan Conveyor berkualitas tinggi yang akan di kirim ke Kalimantan Utara untuk mendukung operasional pertambangan, seperti pengangkutan batu bara. Dengan panjang total lebih dari 2000 meter, struktur Conveyor ini membutuhkanLangkah awal dalam memastikan kualitas produk pada Proyek Fabrikasi Struktur Conveyor adalah melakukan pengujian kelayakan pada proses pengelasan. Salah satunya pengelasan pada material baja untuk proyek fabrikasi struktur Conveyor ini adalah proses penting dalam industri fabrikasi. Tujuannya adalah menyambungkan material baja yang menjadi elemen utama dalam membangun kerangka atau struktur Conveyor. Conveyor sendiri merupakan sistem mekanis yang dirancang untuk memindahkan material, baik dalam bentuk curah maupun unit, dari satu lokasi ke lokasi lain secara efisien.
Hasil pada proses pengelasan tidak selalu sempurna, dalam hal ini hasil las harus di lakukan pengujian salah satunya yaitu Welding Inspection. Welding Inspection adalah proses pemeriksaan yang sangat penting dalam dunia fabrikasi dan pengelasan, yang dilakukan untuk memastikan bahwa sambungan las memenuhi standar kualitas, keamanan, dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Inspeksi ini bertujuan untuk mendeteksi adanya cacat atau ketidaksesuaian dalam hasil pengelasan, yang bisa mempengaruhi kualitas dan kekuatan sambungan las. Dengan mendeteksi cacat atau ketidaksesuaian pada tahap ini, perbaikan dapat dilakukan sebelum ke tahap berikutnya atau sebelum hasil akhir, sehingga mencegah potensi kerusakan atau kegagalan struktural yang lebih besar di masa depan. Pada proyek fabrikasi struktur Conveyor ini, Welding Inspection dilakukan dengan dua metode, yaitu Visual Test dan Non-Destructive Testing (NDT). Tim QC dan mahasiswa magang memeriksa setiap sambungan las, baik dari segi tampilan maupun kekuatan strukturalnya. Tujuannya adalah memastikan hasil las memenuhi standar kualitas, aman digunakan, dan dapat diandalkan dalam jangka panjang.
1. Inspeksi Visual Test
Inspeksi Visual adalah metode pemeriksaan yang dilakukan dengan secara langsung menggunakan mata. Metode ini sering digunakan sebagai langkah awal dalam proses inspeksi karena sederhana, cepat, dan tidak memerlukan peralatan. Pemeriksaan ini dilakukan Tim QC dan mahasiswa magang untuk mengidentifikasi cacat pengelasan, seperti porosity, craks, undercut, spatter, las poor stop/start atau ketidaksesuaian dimensi las, dan menandai area yang cacat menggunakan maker/penanda berwarna merah agar mudah menindaklanjuti temuan tersebut agar dapat segera diperbaiki secara langsung oleh pekerja. Perbaikan dalam proses ini bisa di lakukan dengan beberapa cara, salah satuya adalah menambah welding di bagian yang cacat untuk memperbaiki sambungan. Selain itu, proses penghalusan atau finishing dapat dilakukan menggunakan gerinda tangan, yang berfungsi untuk merapikan permukaan, menghilangkan sisa-sisa las, dan memberikan hasil akhir yang lebih halus sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses fabrikasi.
2. Inspeksi Non-Destructive Testing (NDT)
cairan kimia untuk mendapatkan hasil atau untuk dapat mendeteksi suatu kecacatan dari sebuah hasil pengelasan pada sebuah material. Cairan kimia yang digunakan dalam pengujian Non-Destructive Testing (NDT) Penetrant terdiri dari tiga jenis, yaitu cairan penetrant, cairan cleaner, dan cairan developer. Masing-masing cairan memiliki peran yang sangat penting dalam proses pengujian ini. Cairan penetrant pertama-tama di semprotkan atau di oleskan  ke permukaan material secara merata, pastikan semua area yang di uji terlapisi oleh cairan penetrant dan tunggu cairan meresap ke dalam cacat dalam waktu 5-10 menit, tergantung pada jeenis material dan kondisi permukaan. Setelah proses penetrant selesai, cairan cleaner digunakan untuk membersihkan permukaan material dan agar indikasi cacat terlihat jelas, cairan cleaner juga membantu memastikan bahwa hanya cacat yang ada pada material yang terlihat tanpa gangguan dari bahan kimia lainnya. Setelah proses pembersihan selesai, cairan developer di semprotkan secara merata pada permukaan material dan tunggu beberapa menit hingga developer mengering dan cacat akan muncul pada permukaan yang terdapat indikasi cacat dari sebuah material.Â
Non-Destructive Testing (NDT) Penetrant merupakan salah satu metode pengujian tidak merusak pada material dengan menggunakanSeperti itulah pengalaman magang saya di PT Semen Indonesia Logistik Unit Quality Control Departement Kontruksi. Dengan ini saya harap pengalaman magang ini menjadi jembatan untuk saya menuju kesuksesan di dunia kerja yang akan saya hadapi setelah masa perkuliahan selesai.