Apa yang menyebabkan tanaman bisa tumbuh dengan subur? TANAH. Tentu saja karena walau bagaimanapun tumbuhan selalu membutuhkan media tanam berupa tanah hanya saja banyak yang memodifikasi sehingga tidak lagi berwujud tanah, karena pada tanah terdapat banyak kandungan yang membuat tanaman agar tumbuh dengan suburnya. Seperti yang kita ketahui dari kecil bahwa setiap tanaman selalu membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang maka dari itu kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh terhadap tanaman maupun tumbuhan yang berada diatasnya. Tanaman biasa menggunakan akar sebagai alat untuk mengambil atau meresap kandungan air dari dalam tanah.
Akar pada tanaman juga memerlukan oksigen. Mengapa? Oksigen adalah suatu unsur penting yang dibutuhkan sebagai nutrisi bagi tanaman. Pada proses perakaran, tanaman membutuhkan oksigen untuk respirasi aerobik, dimana akar akan melakukan proses pertumbuhan akar dan serapan hara. Apabila kebutuhan kekurangan kebutuhan akan oksigen, maka pertumbuhan tanaman, penyerapan air dan mineral juga akan berkurang. Beberapa kerusakan akibat kurangnya oksigen di zona akar dapat terjadi pada tingkat keparahan yang berbeda dari setiap jenis tanaman. Seringkali tanda pertama dari pasokan oksigen yang tidak memadai ke akar yaitu: tanaman menjadi layu dalam kondisi hangat.
Kurangnya oksigen mengurangi permeabilitas akar terhadap air dan akan ada munculnya akumulasi racun, sehingga air dan mineral yang tidak diserap dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Tanaman yang layu ini biasanya disertai dengan lambatnya tingkat fotosintesis dan transfer karbohidrat, sehingga dari waktu ke waktu pertumbuhan tanaman akan semakin menurun dan tentu saja sangat berpengaruh terhadap hasil.
Dalam hal ini ada seseorang pengusaha ladang jagung yang berada di bandung membuat suatu terobosan agar kebutuhan air dan oksigen pada tanaman selalu terpenuhi. Bagaimana caranya? Yaitu dengan membuat sebuah kolam atau penampungan air dengan menggali tanah yang memiliki ketinggian tertinggi lalu mengisinya dengan air. Biopori pun dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada tanaman. Pengusaha menempatkan biopori tersebut di sela-sela tanaman jagung.
Penggunaan metode pengolahan tanah menggunakan cara ini sangat menguntungkan dan menekan biaya pengolahan lahan untuk penanaman setelah panen. Jadi tidak perlu untuk melakukan pembalikkan tanah menggunakan traktor karena dampak sirkulasi dari kolam air dengan biopori menyebabkan tanah akan tetap gembur dan basah. Saat musim kemarau pun tidak akan cemas apabila memiliki sediaan air yang cukup untuk mengisi debit air pada kolam hingga musim panen tiba.
Biopori yang tersedia juga dapat kita isi dengan sisa-sisa setelah pemanenan tanaman jagung yang kemudian dipotong kecil-kecil lalu di taruh kedalam biopori dan disemprot dengan pengurai untuk mempercepat proses menjadi pupuk kompos.
Hasil yang ditawarkan dengan menggunakan metode ini bukan main. Pengusaha tersebut mendapatkan keuntungan sebesar 12 ton per hektar lahan jagung. Bukan jumlah yang sedikit kan? Hanya dengan memelihara atau memperhatikan pada sektor tanah dengan cara yang sederhana, kita dapat mendapatkan keuntungan yang melimpah. Ini juga merupakan bentuk timbal balik dari perhatian kita terhadap lingkungan, apabila kita merawatnya dengan baik maka lingkungan juga akan memberikan dampak yang positif pula. Sekian dari saya terimakasih telah membaca artikel ini. Mohon maaf kalau ada penggunaan kata yang tidak tepat maupun salah. Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H