Mohon tunggu...
Tedy Sanjaya
Tedy Sanjaya Mohon Tunggu... Insinyur - Urang Sunda Asli bagian Kota Santri.

Industrial Engineer, Project Planner, Production Planner, Inventory Controller, Supply Chain Specialist, Bobotoh From Born.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati Tentukan Capres, Setelah Konvensi Demokrat Selesai.

18 Februari 2014   02:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:44 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik oh politik, Megawati oh Megawati, PDIP oh PDIP, kapan sih menentukan capres ?? banyak orang yang penasaran dengan yang demikian, termasuk saya. Jika Demokrat belum menentukan capres, saya tidak terlalu penasaran, karena elektabilitas partai Demokrat sudah sangat turun dibanding 2009. Tetapi disaat partai pesaing yang lain telah mengusung calon presidennya, PDIP hingga saat ini masih menyembunyikan nama calon presidennya. Melalui ketua umumnya, Megawati, PDIP baru akan menentukan capres setelah pemilu legislatif selesai.

Banyak spekulasi skenario yang akan digunakan oleh PDIP untuk pilpres 2014, dan yang demikian banyak kalangan yang meyakini bahwa skenario itu yang akan diterapkan PDIP usai Pileg. Yaitu jika pada pemilu ini PDIP bisa mengusulkan Capres-Cawapres sendiri tanpa harus berkoalisi dengan syarat bisa meraih 20 persen kursi parlemen dan atau 25 persen suara nasional. Maka disebut-sebut PDIP akan mengusung duet Megawati-Jokowi sebagai Capres-Cawapres. Namun jika tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka PDIP harus berkoalisi.

Dalam hal ini, jika benar Jokowi yang diusung menjadi calon presiden, maka perlu pendamping atau calon wakil presiden yang mewakili partai tertentu agar bisa memenuhi persyaratan presidential threshold. Gerindra, Hanura, dan golkar sudah dipastikan telah mengusung nama capres, bukan cawapres. Namun masih ada beberapa partai lain yang masih tidak percaya diri mencalonkan calon presiden, diantaranya partai menengah dan partai kecil seperti PAN, PKS, Demokrat, PPP, Nasdem, dan PKB. Nama yang mereka usung pun tidak main-main, PAN dengan Hatta Rajasa, PKB yang kemungkinannya pada Mahfud MD dan Jusuf Kalla, PPP kemungkinan besar dengan Suryadharma Ali, dan Nasdem dengan Surya Paloh. Sementara untuk PKS dan Demokrat masih menunggu Pemira dan Konvensi selesai.

Banyak nama yang dicocok-cocokan untuk duet dengan Jokowi, bahkan sampai dibuat survei siapa nama yang paling cocok untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2014, padahal PDIP pun belum membuat keputusan siapa yang akan maju di Pilpres. Baik dari kalangan partai maupun non-partai. Dari kalangan militer, mantan pejabat tinggi, pengusaha, hingga walikota. Dari nama Pramono Edhie hingga Tri Rismaharini, semua dicocok-cocokan. Inilah yang dinanti oleh banyak pihak siapakah yang akan diusung PDIP, banyak yang penasaran karena calon presiden yang telah mendeklarasikan diri adalah yang itu-itu saja.

Namun saya memiliki pandangan lain, padahal saya tidak tahu seluk beluk politik. Mengapa saya memberi judul diatas Megawati menunggu konvensi Demokrat, sebab hemat saya, saya memiliki skenario lain terhadap PDIP dalam menentukan calon presiden. Saya melihat dari sosok Megawati yang sangat hati-hati sekali, agaknya, Megawati sedang menunggu salah satu nama dari calon konvensi demokrat. Menurut saya, ada satu tokoh yang menjadi perhatian dari Megawati dari calon konvensi demokrat ini, baik untuk diajukan sebagai Capres ataupun Cawapres. Sebab tidak mungkin Megawati langsung menggandeng ketika konvensi masih berlangsung, Megawati adalah tokoh yang arif dan bijaksana.

Satu nama yang saya pikir pantas digandeng PDIP baik untuk Capres atau Cawapres adalah Anies Baswedan, sepertinya menurut saya sangat pantas sekali Anies jadi Capres dari PDIP atau dampingi Jokowi menjadi Cawapres jika Anies kalah di Konvensi. Skenario pertama adalah Megawati tetap menjadikan Jokowi menjadi Gubernur DKI, dalam hal ini, bereskanlah DKI terlebih dahulu, lalu Anies yang maju sebagai Capres. Atau skenario yang kedua, Jokowi maju sebagai capres dan Anies Baswedan wakilnya.

Demikianlah skenario ngawur dari saya, seorang yang awam politik tetapi juga seorang yang sangat berharap Indonesia dipimpin oleh orang-orang yang bersih, muda, dan berintegritas. Saya pikir, keduanya (Jokowi dan Anies) pantas memimpin Indonesia menjadi yang lebih maju dan yang lebih baik.

Sumber gambar :

http://www.bubblews.com/news/119033-interesting-facts-about-indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun