Mohon tunggu...
Tedjo Laksana
Tedjo Laksana Mohon Tunggu... -

Selalu tebar senyuman dan kebaikan kepada setiap orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Royal Plaza Intimidasi PKL Warga Jetis Agraria

18 April 2015   12:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepatnya pada tanggal 19 november 2014, yang ditandatangani oleh Steviana Mecano Oen(General Manager) dan Riza(Operation Manager), bahwa per 1 januari 2015 semua PKL harus bersih. Namun warga sekitar tetap mengindahkan peringatan tsb.

Mereka beranggapan bahwa hal itu adalah oknum royal yg ingin menguasai ladang PKL. Selama mereka berjualan dan tidak mengganggu royal, khan tidak menjadi masalah. Karena memang tahun 2006 saat royal plaza buka, masyarakat sekitar jetis agraria mendapat prioritas untuk berjualan disitu. Seperti ibu Gaminah, bu sriyatun, irul, heri. Martono, bu kayul, dan hal ini dapat persetujuan dari Rw 04 dan Pihak kelurahan wonokromo.

Namun rasa kesopanan itu sekarang luntur. Royal hanya memberitahukan secara lisan bahwa, sebelum bulan ramadhan semua PKL, harus bersih. Sehingga warga beranggapan, bahwa ini adalah cara preman yg dimainkan pihak royal plaza.

Intimidasi itu sudah dikordinasikan oleh pihak Rt 15 dan Rw 4. Kelurahan wonokromo. Bahwa pihak royal akan menggusur PKL dengan paksa....!!

Tidak hanya PKL yang nantinya terdampak pembersihan itu, namun pujasera pun akan dilenyapkan juga.
Dari slah satu penyewa menerangkan," bahwa saya disini menyewa stand ini sebesar 900rb/bln,ini termasuk bayar listrik dan air. Kalau memang digusur ya gak apa-apa. Wong saya hanya sewa kok..!!"

Dan jumlah penyewa pujasera itu ada lima orang. Semua berjualan makanan.
Meskipun, begitu pihak penyewa juga merasa kecewa. Karena tanpa pemberitahuan dulu, tapi besok sebelum bulan ramadhan harus dibongkar.

Sebenarnya semua itu ada kepentingan ekonomi yang menggiurkan di kawasan lahan sengketa itu. Antara pihak royal plaza dan warga jetis agraria. Yang ditempati PKL, pujasera dan sedikit lahan parkir sepeda motor pengunjung royal.

Karena pihak managemen royal sendiri tidak tahu kalau lahan sengketa itu dikelola oleh oknum royal yang bekerja sama dengan pihak Rw, namun mengatas namakan warga jetis agraria. Padahal hal itu tidak benar. Inilah pembohongan publik yang berkelanjutan sejak tahun 2006. Sejak royal plaza bediri.

Surabaya 18 april 2015
Wassalam...?

oleh : Tedjo Laksana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun