Kemiskinan dan Pengangguran jadi bom waktu bangsa Indonesia
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 Jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,556 juta jiwa.
Lalu jumlah penduduk miskin mencapai 28,28 juta orang, sekitar 11,25% dari jumlah penduduk seluruh Indonesia.
Lalu dari data tersebut angka penganggurannya mencapai 7,39 Juta Orang. Hal ini menunjukan jumlah rakyat miskin indonesia masih fantastis.
Tahukah anda berapa jumlah utang pemerintah Indonesia saat ini?. Menurut Buku Saku Perkembangan Utang Negara Edisi Oktober 2010, jumlah seluruh utang pemerintah mencapai US$ 185,3 milyar.
Bila dirupiahkan dengan kurs Rp 9000/ US dollar, maka utang negara kita mencapai Rp 1.667,70 trilyun. Jika dibagi jumlah penduduk Indonesia 237,556 juta jiwa, maka setiap penduduk Indonesia memikul beban utang negara sebesar Rp 7 juta.
Sungguh sangat ironis...! Anak cucu kita yang tidak tahu apa-apa harus menanggung beban begitu berat utang negara?. Kapan rakyat bisa bahagia dan sejahtera, kalau hal ini tidak cepat diselesaikan pemerintah berikutnya...!
Meski Indonesia telah membayar utang sebesar Rp1.667,7 trilyun selama 11 tahun terakhir, utang Indonesia tidak turun justru membengkak dari jumlah utang pada tahun 2000 yakni Rp1.235 trilyun. Bahkan jika dibandingkan jumlah utang pemerintah tahun 1998 sebesar Rp553 trilyun, jumlah utang pemerintah Indonesia tahun ini bertambah 3 kali lipat sejak krisis moneter tahun 1998.
Dimana negara dengan sebutan gemah ripah loh jinawi, tidak ada sama sekali pada diri bangsa Indonesia. Sehingga menjadikan identitas bangsa semu. Negara subur dan kaya raya sumber daya alamnya, tidak nampak pada negeri ini. Bahkan beban kesengsaraan berdampak pada rakyat. Lalu siapa yang patut kita salahkan, dengan keadaan ini? Pertanyaan inilah yang patut dikumandangkan kepada pemerintah?
Hanya pengelolaan management pemerintahan ini yang kurang bagus.
Sehingga semua menjadi amburadul dalam mengelola roda pemerintahan.
Korupsi merajarela, tokoh politisi yang hanya memikirkan nafsu belaka, birokrat yang tidak bernurani, sehingga semua menjadi bobrok dalam lingkungan pejabat kita.
Sudah waktunya bangsa ini lebih sejuk dan bernurani. Hal ini harus di awali oleh diri kita sendiri. Namun sebagai contoh kongkritnya dari para pejabat kita. Karena mereka adalah pemimpin bangsa dan yang mempunyai keputusan.
Penghematan yang digadang-gadang pemerintah, harus memberi contoh yang baik kepada rakyatnya.
Agar rakyat merasakan kebahagian dan kesejahteraan hidup berbangsa dan benegara. Sehingga pemerataan keadilan mampu dirasakan oleh rakyat semua. Tidak hanya milik segelintir orang saja.
Untuk itu efesiensi keuangan negara harus cepat dilakukan. Cepat diputuskan dan segera dilaksanakan oleh pemimpin kita ke depan nanti.
Demi pembangunan bangsa yang lebih baik. Tidak perlu lagi memanjakan pejabat negara yang sudah hidup berlebih-lebih. Dimana mereka semua sudah makmur, apapun keinginan sudah tercukupi. Yang perlu difikirkan adalah rakyat yang masih dibawah garis kemiskinan. Ingat bung, rakyat miskin dan pengangguran akan menjadi bom waktu bagi anda...!
Sementara Kementerian Sekretariat Negara, Sudi Silalahi, malah berencana pengadaan mobil Mercedes-Benz bagi pejabat negara. Dengan anggaran begitu fantastis sebesar Rp 104,4 miliar.
Mobil-mobil mewah itu nantinya diperuntukkan bagi para menteri dan kendaraan untuk SBY dan Boediono sebagai mantan presiden dan mantan wakil presiden.
Sudi Silalahi juga mengungkapkan alasan memilih mobil bermerk Mercedes-Benz sebagai mobil dinas Kabinet Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) nanti. Padahal bagi jokowi(presiden terpilih) kendaraan itu tidak dibutuhkan sama sekali. Malah dia mengatakan," cukup mobil inova aja untuk pejabat tinggi."
Meskipun proses lelang terbuka, transparan, akuntabel dan sesuai peraturan perundangan, antara lain memanfaatkan sistem e-procurement itu telah selesai dilaksanakan.
Namun tetap saja mencederai rakyat dengan rencana itu semua.
Disatu sisi, ingin rakyat disuruh menghemat, namun pemerintah membuat keputusan menyakitkan hati rakyat! Seperti pengadaan mobil baru yang super mewah. Kalau mobil lama masih layak, mengapa harus mobil baru? Pertanyaan inilah yang patut kita pertanyakan pada pemerintah..!
Tetap saja keputusan itu memanjakan pejabat tinggi!. Hal ini tidak perlu. Dengan rencana penghematan anggaran negara, namun pemerintah malah menghambur-hamburkan uang rakyat.
Disatu sisi kemiskinan, pengangguran serta hutang negara masih membengkak, namun rencana memanjakan pejabat menjadi perhitungan pemerintah. Kok kebanggetan ya..!
Sementara itu wacana menjual kembali pesawat kepresidenan adalah langkah berani jokowi. Pesawat jenis boeing Business Jet 2 (BBJ2), harga sekitar Rp 847 miliar, adalah pesawat baru yang akan dipergunakan untuk operasional presiden ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
Pesawat kepresidenan ini sebaiknya dijual saja, selain pemborosan anggaran juga tidak efektif. Karena negara dalam keadaan efesiensi bbm, pejabat malah duduk manis di pesawat mewah dan super canggih. Lebih baik dijual saja, untuk bayar hutang indonesia yang mencapai Rp1.667,7 trilyun. Demi kesejahteraan rakyat.
Pejabat harus memberi contoh yang baik kepada rakyat. Pejabat jangan terlalu dimanja. Yg penting kerjanya, bukan fasilitas mewah dari negara.
"Sekarang ini enggak bisa jika pemimpin menyuruh orang untuk sederhana, tetapi dia sendiri tidak memberikan contoh yang baik. ," kata DPP PDI-P Maruarar Sirait.
Dia menekankan, pemerintahan ke depan harus dapat melakukan efisiensi dengan meniadakan perjalanan dinas ke luar negeri sementara waktu, kecuali yang menyangkut soal perbatasan negara. Karena perjalanan dinas itu adalah pemborosan anggaran negara.
Sudah waktunya semua menteri, pejabat tinggi, presiden dan wakilnya bekerja semaksimal. Bukan fasilitasnya yang ditingkatkan, namun kerja yang harus dimaksimalkan. Untuk mengefisiensikan APBN 2015.
Mudah-mudahan suara rakyat ini diperhatikan oleh jokowi. Kita dukung bersama kebijakan jokowi yang berani demi mensejahterakan rakyat.
Surabaya 13 Sep' 2014
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H