Pemilu itu identik dengan simbol, karena simbol menunjukan identitas pihak yang akan di pilih, misal dahulu kala kita ingat dengan simbol Beringin, Banteng, dan Ka’bah, atau jika orang menyebut simbol warna, sudah ketauan orang tersebut merujuk siapa. Jargon juga menjadi simbol sebauh partai masih ingat dengan “Lanjutkan!” atau “Lebih Cepat, Lebih Baik!”? semua ini diciptakan supaya pemilih lebih mudah mengenal partai atau figur yang dikampanyekan. Pun dalam pemilihan presiden kali ini, setiap pasangan capres dan cawapres sudah mulai memuncukan simbol-simbol yang diidentikan dengan diri masing-masing. Simbol-simbol ini sudah mulai terlihat sejak deklarasi kedua pasangan calon capres dan cawapres beberapa waktu yang lalu. Saat deklarasi baik Prabowo-Hatta dan Jokowi -Kalla menggunakan kemeja putih lengan panjang, hanya saja pasangan Prabowo-Hatta melengkapi tampilan mereka dengan mengenakan peci hitam, pemilihan peci sebagai penutup rambut sudah diperhatikan secara seksama, kenapa peci hitam yang identik dengan umat muslim. Sedangkan Jokowi-Kalla tampil polos tanpa penutup penutup kepala.
Jika diperhatikan secara seksama, kedua capres mengenakan warna baju yang sama, yaitu kemeja berwarna putih, hanya ada perbedaan pada penutup kepala, Prabowo-Hatta memakai peci, Jokowi-Kalla terbuka apa adanya. Dalam dunia politik, identitas harus unik, harus memiliki differensiasi antara satu dengan yang lainnya, mungkin ini juga yang di pikirkan oleh kedua tim sukses pasangan capres dan cawapres, baik tim Prabowo-Hatta dan tim Jokowi-Kalla pastinya mengetahui jika rival mereka ternyata mengenakan warna baju yang sama dengan yang mereka gunakan pada saat deklarasi, putih memang warna yang sejuk, suci, mencerminkan kedamaian, ketulusan, pemilihan warna ini jelas memberikan kesan tersebut. Tim sukses Jokowi-Kalla sepertinya memberikan saran supaya identitas pakaian Jokowi-Kalla dirubah sudah unik dan tidak identik dengan pasangan rival mereka, hingga pilihan jatuh kepada kemeja yang membawa Jokowi menuju kursi Gubernur Jakarta 2012 silam, kemeja kotak-kotak, tidak berhenti disitu, yang agak aneh menurut saya adalah kenapa Jusuf Kalla tidak mengenakan kemeja kotak-kotak sama seperti Jokowi???
Prabowo-Hatta sepertinya semakin mantap untuk mengenakan kemeja putih rapi, dengan lengan baju yang tidak digulung, sedangkan Jokowi-Kalla sepertinya dipertengahan jalan selepas deklarasi mengalami kegamangan sehingga mereka harus merubah simbol pakaian mereka, hari ini dan hari-hari kedepan sepertinya Jokowi-JK akan tampil berbeda, Jokowi dengan kemeja kotak-kotak dengan lengan digulung, serta Kalla menggunakan kemeja putih dengan lengan digulung. Ada alasan lain juga kenapa tim sukses Jokowi-Kalla membiarkan Kalla agar tetap menggunakan pakaian warna putih, menurut saya ini merupakan kesengajaan supaya ketika kedua pasangan capres dan cawapres ini berdiri berdampingan maka dengan sendirinya fokus padangan orang akan tertuju kepada Jokowi, karena ia menggunakan baju yang kontras dengan orang-orang disekitarnya, seperti gambar berikut,
Dan sepertinya foto didalam surat suara pun Jokowi-Kalla akan tampil berbeda, Jokowi kemeja kotak-kotak, Prabowo-Hatta kemeja putih, memakai peci dengan lambang garuda merah di dada sebelah kanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H