Untuk kelengkeng yang hanya berbuah sedikit meski sudah berusia empat tahun, disarankan untuk melakukan pemupukan intensif melalui teknik “lorak”. Langkah ini melibatkan penggemburan tanah melingkar sekitar 1,5 meter dari kanopi pohon, kemudian menambahkan pupuk organik yang sudah difermentasi dengan baik. Proses fermentasi dilakukan dengan menutup pupuk menggunakan terpal selama dua minggu hingga bau menyengat hilang dan pupuk matang siap digunakan.
Masalah lain yang dibahas adalah dampak deterjen yang sering kali menurunkan pH tanah, membuatnya terlalu asam. Untuk mengatasi hal ini, disarankan penggunaan kapur dolomit guna menetralkan pH tanah sehingga kembali mendukung pertumbuhan tanaman.
Daun cabai yang menguning dan keriting diketahui disebabkan oleh virus mosaik. Virus ini dapat menyebar dari tanaman sejenis seperti tomat, terong, atau cabai yang ditanam secara bergantian di lahan yang sama. Oleh karena itu, rotasi tanaman menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Kebiasaan merokok di kebun juga harus dihindari, karena tembakau dapat menjadi sumber virus mosaik.
Mahasiswa KKN-PMD UNRAM berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di Desa Sukadana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H