Hal tersebut juga menjadi fokus peserta panelis Indonesia Youth Summit 2021, pada saat penyusunan, karena perwakilan orang muda dengan disabilitas sangat bersemangat untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka menginginkan aksesbilitas bagi para sahabat tuli, kurikulum pendidikan inklusi dan pentingnya meningkatkan kesadaran mengenai kepedulian terhadap masyarakat marginal diseluruh Indonesia.Â
Oleh sebab itu pendidikan memang seharusnya untuk memanusiakan manusia dan jangan sampai hal itu terlewat dalam perumusan rekomendasi oleh orang muda.
Kementrian PPPA yang diwakili oleh Valentina Gintings menyatakan, "Saya juga menyampaikan supporting dari kementrian khususnya harapan kami kepada seluruh peserta untuk bisa mendukung percepatan dari RUU PKS." Hal itu menjadi poin penting bagi orang muda, karena kesetaraan menjadi hal utama bagi para peserta.
Untuk itu sebenarnya, kegiatan Indonesia Youth Summit, menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya agar orang muda ragam identitas dapat terus menyuarakan aspirasinya dan dapat mengembangkan partisipasi masyarakat khususnya orang muda agar dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan komunitas. Kolaborasi sangat diperlukan dalam peningkatan pembangunan yang berkelanjutan dalam menuju Indonesia emas 2045.
Namun yang lebih penting dari semua adalah pendindaklanjutan pembentukan kelompok kerja Indonesia inklusif yang terdiri dari perwakilan pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan komunitas orang muda ragam identitas untuk mencapai rekomendasi yang dideklarasikan. Hal tersebut tentu akan dapat memberikan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat di Indonesia untuk tetap saling peduli terhadap isu isu anak muda.
