Saat itu hari sedang cerah, sinar matahari pagi seakan menyapa kami yang hendak berangkat ke sekolah. Di perjalanan, terjadilah percakapan.
Putra : "Eh bro..... Malam ini mau ngapain nih kita?"
Anshory : "Hmmm... Maen billiard aja bro"
Wanda : "Apaan main billiard? Gaul sedikit dong, ke mall aja. Gue mau beli POMADE"
Anshory : "Beli pomade aja harus ke Mall, huuu.... di toko kan banyak"
     Tak lama setelah berbincang-bincang, datanglah teman mereka yang lain.
Teddy : "Assalamu'alaikum...."
Putra, Anshory, Wanda : "Wa'alaikumsallam" (serentak menjawab)
Putra : "Ted, kamu dari mana?"
Teddy : "Dari Entikong, ya dari rumahlah...." (sambil tertawa)
Wanda : "Kamu ada acara ndak malam ini ted???" (sambil memegang bahu teddy)
Teddy : "Ndak ada kok, kenapa wan?"
Anshory : "Hati-hati ted, wanda biase Jahil tu" (berbisik ke telinga teddy)
Wanda : "Ape die shor? Ted, malam ini kite ngajak kawan-kawan jalan yok"
Teddy : "Kemana???"
Putra : "Kemana-mana...." (sambil nyanyi lagu TAK GENDONG)
Wanda : "Menurut kau kemana lah?"
Anshory : "Bagus ke Mujahidin jak, kite Tadarusan, nambah pahala"
Teddy : "Siip, saya setuju usul Anshory. Anshory memang Alim"
Anshory : "Wessssss........... Iye laaah, aku beeek" (sambil menepuk dada)
Putra : "Sombong....sombong.....sombong"
Anshory : "Tadak bah put"
     Setelah cukup lama mereka mengobrol, akhirnya mereka sudah sampai di sekolah. Mereka pun langsung menuju ke kelas. Sesampainya di kelas, mereka disambut hangat oleh Dicki & Willyanto.
Dicki : "Hello Mameeeeenn...." (sambil bersalaman)
Anshory, Wanda, Putra, Teddy : "Helllooooo Brrrroooo..."
Willyanto : "Wei put, kau udah ke pr agama?"
Putra : "Belom.. kau?"
Willyanto : "Belom, ngape kau belom ngerjekan..... eee KOPLAK!!!"
Putra : "Kau tu Somplak, same jak bah. Kau pun ndak ngerjakan. Eeeee"
Dicki : "Syudah...Syudah.. Jangan bertengkar, lebih baik kita nyontek ke TEDDY saja....."
Anshory: "Ha'aaa ye? Ted, tengok punye kau ted"
Teddy : "Aku belom ni"
Putra: "Suka bohong...suka bohong"
Wanda : "Kau ni ted.... suke nak Buaaaal.."
Teddy : "Ye laaah"
     Hari itu, sangat menyenangkan bagi mereka, mereka semua selalu tertawa gembira. Saat malam harinya di rumah Dicki. Dicki dan Willy bersiap untuk pergi.
Dicki : "Will, baju aku udah keren belom?" (sambil bergaya didepan willy)
Willyanto : "weeeess... pacaak sekali"
Dicki : "Bukan ape beeeeekk... kawan aku baju baru semue beeek. Masa' aku baju lama agek beeeek??"
Wilyanto : "Ngomong appeee kau ni diik?"
Dicki : "Eee... dahlah, yok Capcyuuuuusss..."
     Dicki dan Willyanto pun berbocengan menuju Mujahidin. Sesampainya di Mujahidin, mereka sudah ditunggu oleh Wanda, Anshory, Teddy, dan Anshory. Kebetulan yang menjadi penceramah pada malam itu adalah ustad Maulana.
Dicki : "Wei, ustad maulana tuh"
Teddy : "Iya tuh, yok kesana"
     Merekapun mendengarkan ceramah dari ustad Maulana itu.
Ustad Maulana : "Assalamu'alaikum Wr.Wb. Jamaaaah... oo jamaah. Alhamdulillah"
Anshori dkk : "Wa'alaikum Sallam Wr.Wb."
Ustad Maulana : "Malam ini saya akan membahas tentang saudara sesama muslim, kita sebagai umat islam harus menjadi insan yang menjaga silaturahmi antar sesama manusia, diantaranya adalah saudara kita yang beragama islam. Semua orang yang beragama islam adalah saudara kita semua"
Ustad Maulana : "Kita harus selalu menolong saudara kita yang sedang kesulitan, karena sudah seharusnya kita menolong sesama muslim."
Setelah selesai dari mendengar tausiyah yang disampaikan oleh ustad Maulana, pertemanan mereka pun semakin akur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H