Mohon tunggu...
Teddy Syamsuri
Teddy Syamsuri Mohon Tunggu... lainnya -

Ketua Umum Lintasan '66, Wakil Sekjen FKB KAPPI '66, Pendiri eSPeKaPe, Direktur Kominfo GNM dan GALAK, Inisiator AliRAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

“Dirgahayu HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-69”

18 Agustus 2014   01:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Dirgahayu HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-69”

M e r d e k a a a a a ! ! ! . . . . . . .

Masyarakat maritim, masyarakat pesisir, kaum nelayan, petani budi daya dan rumah tangga perikanan, adalah komunitas kami, yang punya hak kedaulatan juga untuk maju dan sejahtera, yang sama-sama dijamin oleh konstitusi negara.

Relawan Gerakan Nelayan Tani Indonesia Pantai Utara Laut Jawa (Relawan GANTI Pantura) pendukung Jokowi-JK dalam rangka mengemban amanat dari komunitas kami ini, yang berhasil mendulang kemenangan 72% di Kecamatan Gebang yang merupakan basis perjuangan, serta kemenangan 63% di Kabupaten Cirebon dan 59% di Kabupaten Indramayu. Dengan kerja keras malah bermandi keringat, jauh hari sudah pernah menyampaikan usulan untuk posisi jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan yang merupakan aspirasi dan permohonan komunitas kami sendiri. Tentu bukan usulan “kucing dalam karung”, namun tetap berada pada hak prerogatif Pak Jokowi.

Oleh sebab itu, mohon berilah Menteri Kelautan dan Perikanan yang berkompeten untuk mengurusnya, yang sesuai dengan harapan dan dambaan komunitas kami. Dimaksudkan agar kemerdekaan yang berusia 69 tahun ini, dapat “memerdekakan” komunitas kami dari belitan kemiskinan untuk bisa ikut maju dan sejahtera. Bukan kembali dipolitisasi, bukan lagi dibenamkan atas hak asasinya yang sudah bebas dan merdeka, yang sebenarnya tidak lagi ada masalah. Sebab komunitas kami yang mengusulkannya, agar bersama elemen masyarakat lainnya bisa sama-sama ikut mengisi cita-cita luhur kemerdekaan yang hakiki, maka mohon jangan dipolitisasi.

Merdeka !!!

Komunitas kami ini, sejatinya ingin “merdeka” dari belitan kemiskinannya !!!

Komunitas kami yang memiliki tokoh yang diusulkan, adalah icon selama ini. Yang asalnya anak nelayan, yang profesional, yang punya integritas kuat, dan yang bila bekerja dilakukan dengan figth spirit tinggi, hanya karena demi kemakmuran kaumnya. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) dan membangun Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN) atau SPBU untuk nelayan, adalah salah satu diantara bukti nyata yang sudah diperjuangkan untuk komunitas kami ini.

Saat masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, setiap akhir pekan ia melakukan kunjungan ke daerah. Dalam setiap kunjungannya, ia bisa merangkul pimpinan-pimpinan daerah yang terkait dan menjalin kebersamaan antara para nelayan. Dengan kunjungan langsung seperti itu, ia pun dapat dengan tepat mengetahui setiap permasalahan sekaligus mengatasinya sebaik dan secepat mungkin. Boleh dibilang, ia adalah salah seorang menteri yang tidak mengenal lelah dan paling sering berkunjung ke daerah untuk melakukan yang terbaik dan meraih hasil terbaik.

Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla adalah Kita. Kita adalah Rakyat. Ditengah belitan kemiskinan yang mendera, bukan berarti komunitas kami ini harus bungkam seribu basa. Dan, jika elemen masyarakat lainnya bisa mereguk makna “merdeka” dengan kemajuan dan kesejahteraannya. Pertanyaannya, apakah lantas komunitas kami ini tidak boleh “merdeka” untuk itu? Siapa yang menjamin dan bertanggungjawab jika nasib komunitas kami ini terus dibiarkan hidup tanpa “kemerdekaan”, karena di urus oleh pilihan yang tidak tepat, tidak kompeten dan jauh dari keberpihakan?

Mohon kita yang sama-sama hidup dalam Indonesia yang merdeka, yang bersatu padu, yang bergotong royong, yang saling menghormati dan menghargai, berilah kesempatan bagi komunitas kami ini untuk memohon adanya Menteri Kelautan dan Perikanan yang menjadi harapan. Sebab, komunitas kami ini juga punya hak hidup di Benua Maritim Indonesia ini. Terima kasih.

Gebang Cirebon, 17 Agustus 2014.

Penasehat Relawan GANTI Pantura, Teddy Syamsuri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun