Mohon tunggu...
Teddi
Teddi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Niat, Tekad, Nekat, dan Semangat Menembus PTN

15 Februari 2019   11:43 Diperbarui: 15 Februari 2019   12:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucoba bertanya pada seorang ibu yang sedang berjualan ditepi jalan, kemana arah jalan untuk pulang, ibu itu pun menjelaskannya dan ternyata jarak untuk pulang sangat jauh, kulanjutkan perjalanan dengan penuh ketelitian menelaah jalan. Sampilah aku di tempat peristirahatan yaitu rumah yang aku jadikan sebagai penginapan, kubaringkan badan  bersiap untuk tempur besok siang.

Haripun berlalu, tibalah saatnya untuk mengadu nasib dan berjuang melawan kebodohan. Segala sesuatu telah aku persiapkan baik pikiran, perasaan dan penampilan, kusiapkan sebaik mungkin. Berangkatlah aku menuju tempat pengujian. Setelah sampai disana aku disambut oleh teman seumuran yang juga ikut berjuang.

Tibalah saatnya masuk ujian, tak lupa doa selalu kupanjatkan agar dilancarkan dalam ujian. Ternyata soal yang ada diluar dugaan, tetapi aku tidak menyerah kukerahkan segenap pemikiran dan pengetahuan untuk diandalkan dalam menjawab soal ujian. Hingga selesailah sampai waktu pengahabisan. Tenang rasanya karena telah selesai menjalankan ujian, tetapi ada ragu yang menyangkut dihati "apakah aku bisa lulus". Terus ku berdoa agar semua sesuai keinginan, hingga beberapa bulan kemudian tibalah waktunya, hasil dari usaha yang ada. 

Pengumuman ujian telah tiba, aku sangat ragu untuk mengecek apakan aku lulus atau tidak, sampai-sampai aku tidak mau mengeceknya karena masih terpaku pada masa lalu takut dikecewakan lagi. Sampai terdengar nada dering pesan dari hp, ucapan selamat dari orang yang mendaftarkan ujian, ternyata aku lulus tes. Hatiku sangat senang, riang dan gembira, tak lupa aku ucapkan syukur pada tuhan, karena atas rahmatnya aku bisa lulus ujian.

Dari situlah aku belajar bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilah, usaha dan doa harus selalu ada agar semuanya tak sia sia. Doa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa doa itu sombong. Jalan Tuhan belum tentu yang termudah, bukan juga yang tercepat tapi sudah pasti yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun