Mohon tunggu...
Teddy Budiyansyah
Teddy Budiyansyah Mohon Tunggu... -

Histori, Vakansi, Point of View dari Teddy Budiyansyah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bersantap KFC di Kamboja

19 Desember 2017   05:46 Diperbarui: 19 Desember 2017   06:14 1669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi lemak, ayam acar dan saos. ditambah bon cabe bawa dari Indonesia. (sumber: dokumentasi peribadi)

Sampai di Siem Reap, kami berdua sudah merencanakan untuk banyak mengunjungi tempat - tempat menarik di Phnom Penh dan Siem Reap. Malam itu kami baru sampai di Siem Reap dan baru saja memilih tempat untuk menginap. Alih - alih mencari makan, kami tentu saja langsung mencari dengan berselancar di mesin pencari daring. 

Mencari review dan membaca pengalaman orang sebelumnya yang sudah berkunjung ke tempat ini. Sebagai tempat wisata tentu banyak yang sudah memberikan cerita untuk Kota Siem Reap. 

Di pusat Kota Siem Reap saat malam hari sangat ramai sekali, banyak orang berlalu lalang, kendaraan berseliweran dan warga lokal yang berjualan. Diantara wisatawan yang berkunjung ke Siem Reap, bisa kami pastikan wisatawan dari eropa atau amerika mendominasi daripada wisatawan asia apalagi dari Indonesia. 

Mendapatkan referensi menarik di berbagai sumber, saya dan istri memilih makan di di KFC Siem Reap. Jauh - jauh ke Kamboja, makan nya di KFC yang terang saja makanan nya itu - itu saja. Tentu saja bukan tanpa alasan, karena kami memilih tempat makan yang pasti ke halal an nya. Tempat makan di Siem Reap sangat tidak terjamin akan makanan halal. B

eberapa tempat memang dengan terang menyajikan makanan yang mengandung babi, dan beberapa tempat lainnya tidak menyajikan babi namun diduga alat masaknya pernah digunakan untuk memasak babi. Berangkat dari situ kami berdua harus memilah makanan apa saja yang akan kami makan. Dari situ lah kami meilih KFC. Yeays!

KFC di Siem Reap tidak lah jauh beda secara tampilan eksterior dan interior nya. Hampir sama seperti KFC di Indonesia. Sebelum melewati pintu kaca, kami diyakinkan dengan logo halal yang tertempel di pintu kaca nya. Kalau di Indonesia, seperti logo halal MUI. 

Memasuki ruang makan, di sana ramai sekali dengan orang yang sedang makan malam, ada beberapa bule, sebagian kelompok keluarga muslim dan yang lainnya warga lokal. Kami langsung mengantri dan melihat beberapa menu yang terpampang di dinding. Cukup meyakinkan dan sepertinya tidak ada bedanya dengan restoran cepat saji lainnya.

Foto ala ala sebelum makan sebagai compliment setelah berdoa (Dokumentasi: Pribadi)
Foto ala ala sebelum makan sebagai compliment setelah berdoa (Dokumentasi: Pribadi)
Kami memilih menu standar, nasi ayam dan cola. Harga satu paket makanan tersebut adalah US$ 2.8 atau sekitar Rp. 37,800. Harga yang cukup pantas dan so so lah untuk chain-resto yang berada di tempat wisata seperti Siem Reap. Mata uang yang berlaku di Kamboja adalah US Dollar disamping mata uang lokal yaitu Riel Cambodia. Istri saya mengeluarkan US$ 10 dari pouch nya dan kami mendapat kembalian beberapa dollar dan beberapa ratus mata uang riel.

Berbeda dan cukup menarik saat makan KFC di Siem Reap adalah nasinya, biasa kita menyantap nasi putih tanpa rasa, namun di KFC Siem Reap nasi yang disajikan adalah nasi dengan bumbu layaknya nasi uduk dengan sedikit warna kekuningan, lebih terkenal dengan sebutan nasi lemak. Tentu dengan rasa yang gurih dan pulen. T

ak lupa yang berbeda di menu paket di KFC ini adalah adanya sajian acar timun dan beberapa sayuran yang dijadikan tambahan. Menjadi campuran yang enak sekali. Asli nasi dan acarnya enak. Rasa ayam nya kami sepakat tidak ada bedanya seperti KFC di Indonesia. Mungkin karena slogan orignal recipe nya sudah menjadi standard dari Kolonel Sanders, sehingga nasi dan menu lainnya bisa disesuaikan berdasarkan kearifan lokal. Ciamik..

Nasi lemak, ayam acar dan saos. ditambah bon cabe bawa dari Indonesia. (sumber: dokumentasi peribadi)
Nasi lemak, ayam acar dan saos. ditambah bon cabe bawa dari Indonesia. (sumber: dokumentasi peribadi)
Usut punya usut, management KFC Kamboja ini memiliki keterkaitan dengan KFC Malaysia, itulah kenapa sertifikat halal dan rantai suplai KFC Kamboja menyerupai KFC di Malaysia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun