Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dawet Batok

3 Juni 2015   07:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sesuatu yang sedikit agak nyeleneh ketika berkunjung ke Stadion Wilis di Kota Madiun, yaitu pedagang cemilan yang menyajikan minuman cendol dengan batok kelapa. Biasanya minum es dan sejenisnya menggunakan gelas, disini penjualnya menggunakan batok kelapa sebagai sarananya.  Makanya disebut “Dawet Batok”.

[caption id="attachment_368800" align="aligncenter" width="300" caption="Surti Sedang Meramu Dawet Batok"][/caption]

Didaerah lain minuman sejenis yang disediakan menggunakan gelas atau mangkok kecil antara lain : Es Dawet Ketan dari Semarang, Es Dawet Kemangi dari Ngawi, Es Dawet Ayu dari Banjarnegara, Es Cendol Elizabet dari Bandung, Es Pisang Ijo dari Sulawesi Selatan, Es Cincau dan Es Teler serta Es Selendang Mayang dari Jakarta, Es Dawet Ireng dari Purworejo, Es Air Mata Pengantin dan Es Durian dari Padang dll.

[caption id="attachment_368801" align="aligncenter" width="300" caption="Tape Ketan Hitam Penyegar Rasa Dawet Batok"]

1433292161166599872
1433292161166599872
[/caption]

Rasanya hampir sama dengan dawet lainnya, tapi dawet batok kelapa disajikan dengan kombinasi cendol tepung beras dan tape ketan hitam, sehingga rasa manis dan asam bercampur menimbulkan selera tersendiri. Rasa manis yang timbul dari cendol ini berasal dari gula merah, bukan sirop atau gula putih, makanya sensasi manisnya jadi agak smooth.

[caption id="attachment_368802" align="aligncenter" width="300" caption="Es Dawet Batok"]

1433292222108444002
1433292222108444002
[/caption]

Kebanyakan penjaja dawet batok kelapa adalah pedagang kakilima, sehingga mudah untuk menemukannya di berbagai penjuru kota Madiun. Harga perporsinya pun sangat minimalis yaitu tiga ribu rupiah, sehingga kalangan masyarakat kelas bawah-pun dapat menjangkaunya.

[caption id="attachment_368803" align="aligncenter" width="300" caption="Penggemar Es Dawet Batok"]

14332922521914389976
14332922521914389976
[/caption]

Kota Madiun yang nggak terlalu ramai, sehingga minuman ini kurang populer. Walau minuman ini belum setenar minuman lainnya, pasti suatu saat akan tampil didepan dan menjadi  minuman yang digemari masyarakat, sebab selain rasa dawet yang enak tape ketan hitamnya bikin badan jadi suegerrrrrrr. Rasanya memanjakan dahaga membuat orang menikmati es cendol ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun