Kalau sedang mengemudi lewat Petamburan. Coba arahin mobil anda dan mampir ke Resto “Bakso Mas Kumis” alias “Bakso jarum”. Resto ini bukan resto konglomerat yang ada hubungannya dengan PT Djarum, tapi sebuah usaha kecil yang dikelola dengan baik dan berhasil. Mungkin karena berdirinya dekat PT Djarum jadi biasa disebut bakso jarum. Resto ini tepatnya berada di Jalan Petamburan II B-jakarta Pusat, dari Slipi kearah Tanah Abang lewatin RS Pelni dulu terus belok kiri. Nah disitu TKP-nya..!
Dok. Pribadi
Setiap hari pengunjung restoran ini rame membludak apalagi pas makan siang, banyak orang kantoran yang mampir. Parkirnya membuat jalan sekitar resto ini menjadi berjejal kadang sampai macet. Walau tempat parkirnya agak luas namun karena banyaknya mobil pengunjung, parkirnya sampai luber nutup jalan.
Restonya gede dan bersih, tapi kalau pas lagi penuh keliatan kecil. Di bagian depannya ada gerobak besar warna biru yang baru dicat, buat meletakan berbagai peralatan untuk membuat baksonya. Bakso Mas Kumis ini halal, nggak punya cabang, dan kata-kata tersebut dituangkan dalam stiker huruf yang ditempelkan di salah satu dinding resto.
Menu di Bakso Mas Kumis hanya satu yaitu bakso daging dengan dan tanpa bihun, nggak ada mie kuningnya. Bakso ini adalah bakso khas Wonogiri Jawa Tengah, style bakso ini beda banget sama bakso di Jakarta yang pakai Mie kuning.Aku memesan satu porsi bakso daging dengan bihun. Minumnya pun sederhana, hanya ada teh dan jeruk yang bisa dipesan dingin ataupun hangat. Meskipun menunya sederhana, tetapi pelanggan setianya selalu kembali ketagihan.
Rasa baksonya mempesona, harga seporsinya cuma Rp 17.000, sesuai kualitas, harga tak pernah bohong. Namun termasuk mahal untuk ukuran jajan bakso non restoran. Selain bakso, juga ada bakwan goreng dan kerupuk kulit yang ditaro di setiap meja, kita bisa ambil sendiri. Porsi baksonya nggak terlalu besar, teksturnya agak kasar karena ada uratnya. Isinya 4 butir bakso dengan bihun, ditambah tetelan berbentuk daging murni bukan lemak dan bawang goreng. Jika ingin beda rasa, kita tinggal tambahin bumbu sesuai selera aja seperti garem, saos, dan sambel.
Seandainya seporsi bakso masih belum kenyang, bisa pesen nasi putih. Unik kan…! jarang lho pedagang bakso yang menyediakan nasi putih. Mungkin karena kebanyakan pengunjungnya orang kantor jadi belum nendang kalo nggak pake nasi.
Bakso ini sudah ada sejak tahun 1970an, sejak aku masih sekolah SD. Hebaaaat….! Herannya masih bertahan sampai sekarang, berarti bisa dibayangkan kualitas rasa yang disuguhkan. Menurutku rasa baksonya enak dan berkelas, jika dinilai termasuk level premium, baksonya padat kenyal dan bikin nagih, sangat berasa campuran dagingnya. Kuah baksonya juga gurih dan enak banget di-seruput, bagi pecinta bakso yang mendambakan rasa bakso diatas rata-rata, cobain deh…! pasti ketagihan kalo abis makan bakso Mas Kumis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H