Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Durennya Di Blender Sampai Jadi Pasta

16 Oktober 2014   00:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:52 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366702" align="aligncenter" width="580" caption="Ilustrasi, Sumber: http://kfk.kompas.com/"][/caption]

Waktu ada tugas Ke ke Padang, ada sebuah cerita kuliner. Aku dan Bang Achip temenku nyempetin mampir ke daerah Pondok, kawasan pecinan di kota Padang. Nggak jauh dari Pondok arah ke Muaro terdapat kawasan kota Padang lama yang dibangun pada zaman kolonial Belanda abad 18.

14133681081821470603
14133681081821470603


Jika hari telah senja dan matahari miring ke barat, Pondok menjadi kawasan wisata kuliner kota Padang. Di sini sejak tahun jebot ada es durian yang sudah terkenal se asia pacific. Es durian disini beda dengan es durian daerah lain. Kalau di Padang es durian dihidangkan dengan menggunakan gelas berkaki, nggak menggunakan gelas pelastik, yang habis dipakai langsung dibuang. Es durian disini dijualnya direstoran bukan pake gerobak dijajakan keliling, seperti yang kita lihat di Jakarta atau daerah Jawa Barat.



Menurut informasi, pelopor kedai es durian ini adalah keturunan Cina Padang yang dipanggil dengan nama Incek Sinyo. Di Padang, pedagang Tionghoa sering dipanggil incek, nggak tahu kenapa disebut incek, sebab incek (Bahasa Minang) artinya biji. Kedai es durian pondok itu bernama “Ganti Nan Lamo”, terletak di Jalan Pulau Karam. Sentuhan disain interior resto ini sangat jitu, sehingga menimbulkan kesan mewah.

141336818227868782
141336818227868782


Ganti Nan Lamo artinya ganti yang lama. Jika mampir jangan sampai salah masuk salah, di dekat sini banyak sekali kedai es durian dengan nama yang mirip-mirip seperti Iko Gantinyo dan Nan Lamo. Meskipun pedagangnya orang tionghoa, tetapi mereka memakai aksen bahasa minang dalam penamaaannya. Di Padang hubungan orang cina dengan penduduk pribumi cukup erat, bahkan diantara sesama orang keturunan kalau berbicara sehari-hari pakai bahasa minang, nggak pakai bahasa mereka sendiri.

14133682601463125087
14133682601463125087


Es durian aslinya adalah satu gelas berisi daging durian yang sudah diblender menjadi pasta, teksturnya lembut, yang menutupi serutan es dihiasi dengan susu coklat kental. Tetapi sekarang sudah banyak varian menu dengan bahan yang alami, ada yang memakai tambahan cincau, mutiara, delima, es cream dsb. Aku memesan satu porsi es durian, maunya sih es durian aja, tetapi karena belum berpengalaman makan es di sana, aku memilih sembarang, ehhh ternyata dibikinin es durian lengkap, dicampur dengan cincau, delima, dan susu coklat. Padahal ada es durian doang, polos tanpa isian.

Rasanya ondeee…… ngenah pisan, suedeeeep banget, terasa benar asli duriannya bukan rasa esence. Kayaknya ini salah satu kuliner yang wajib disambangi jika sedang berada di tempat urang awak. Lebih enak lagi minum es durian sambil makan sate padang. Di ganti nan lamo ini juga tersedia sate padang yang hangat dan berkuah merah kental. Isinya selain daging ada lidah dan jantung yang disate. Selain itu juga tersedia penganan dan minuman ringan lain seperti juice, es tebak, gado-gado, pempek.

14133683881898292271
14133683881898292271


Rahasia kelezatan es durian terletak pada pemilihan durian yang berkualitas. Durian dipilih yang berdaging tebal dan berwarna kuning. Biarpun sedang tak musim durian, tetapi kalau di kota Padang sepanjang tahun selalu tersedia. Jika sedang musim Sumatera Barat adalah penghasil durian yang lezat, empuk dan lamak. Oh ya, satu porsi es durian harganya Rp17.000, nggak terlalu mahal. Kalau lagi keluyuran di kota Padang, jangan lupa singgah mencicipi es durian yang legendaris ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun