Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mobil Omprengan Ngetem di Jalan Protokol

13 November 2014   17:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:53 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sejak bulan yang lalu aku memperhatikan , mobil omprengan plat hitam menjamur disekitar Jalan Thamrin-Jakarta, khususnya didepan Bank Mandiri Cabang Thamrin. Nggak tahu apa penyebab omprengan ini timbul, apakah bus kota yang melayani penumpang di Jakarta nggak nyaman, para penumpang omprengan itu malas desak-desakan didalam bus, atau menghindari sistem three in one.



Biasanya sejak pagi hari selalu ada aparat lalulintas yang eksisdi perempatan ini. Tapi jika waktu sudak menunjukan pukul 17, aparat itu sudah nggak ada penampakannya. Apakah memang aparat memberi kesempatan pada omprengan ngetem cari penumpang, atau karena sudah mendapat upeti dari para supir omprengan tersebut jadi mereka menghindar.

Padahal kalau siang hari, sikap aparat yang ada disitu sangat tegas sekali. Jangankan kita melanggar lampu lalulintas, jika melewati garis batas pada lampu merah atau memutar kendaraan ditempat tersebutpun, pengguna kendaraan langsung ditindak tegas.

Perilaku tersebut sangat beda sekali jika hari sudah senja, apalagi pada saat jam pulang kantor. Yang biasanya ada sekitar 3 s.d 4 orang jaga diperempatan tersebut, tak satupun batang hidungnya muncul. Akibatnya adalah omprengan tak resmi banyak yang ngetem disekitar jalan itu, mencari penumpang ke berbagai tujuan. Kalau aparat nggak tahu kondisi ini kayaknya nggak mungkin, wong setiap hari banyak mobil ngetem disitu, secara bergantian.

1415850380588153407
1415850380588153407


Anehnya supir omprengan yang terlihat kebanyakan memakai baju necis, layaknya orang kantoran. Bahkan kemarin waktu aku sampai ditempat tersebut sang sopir baru melepas dasinya, yang berarti bahwa dia bukan supir sembarangan. Pasti dia orang kantoran yang baru pulang kerja, namun daripada pulang kerumah mobilnya kosong cuma menghabiskan bensin, makanya sang supir cari penumpang yang mempunyai nilai ekonomis.

Hal ini sebenarnya sangat menguntungkan bagi peminat omprengan, karena pengguna pulang kerja badan letih otak stress, dapat duduk dengan nyaman sambil tidur ber-AC coz kendaraannya kebanyakan masih berumur muda, dilain sisi jalan thamrin menjadi nggak tertib. Apalagi yang dipakai adalah jalan protokol, yang notabene dilalui jalur busway, yang digadang-gadang sebagai transportasi nyaman di kota Jakarta. Kebetulan juga disitu ada rambu dilarang parkir, nah lho….! kok bisa ya mobil omprengan ngetem di jalan protokol.

1415850427851570704
1415850427851570704


Padahal Plt Gubernur DKI Pak Ahok, sedang mewacanakan pembatasan kendaraan roda dua memasuki jalan protokol, artinya jalan protokol harus tertib dan disiplin. Tapi mengapa omprengan ditolerir cari penumpang disitu….? Tolong dong ditertibkan, supaya jangan sampai jalan protokol menjadi terminal bayangan….!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun