Manis, legit, harum, dan gurih adalah kata yang sering terucap ketika pelanggan mencicipi kuliner yang satu ini. Rasa manis dan legit tercipta dari campuran kacang hijau impor dan gula sebagai isi bakpia. Sedangkan rasa gurih muncul dari kulit luar yang terbuat dari adonan tepung, dicampur dengan minyak nabati yang kemudian dipanggang menggunakan oven tradisional berbahan bakar areng.
Perpaduan rasa itu menimbulkan kenikmatan tersendiri dalam setiap gigitannya. Seiring dengan berkembangnya makanan ini dan banyaknya permintaan dari pelanggan, oleh sebab itu home idustri Bakpia 25 memiliki pegawai tetap 40 orang mulai dari kasir, marketing, hingga buruh yang tugasnya membuat bapkia. Kalau sedang peak season, seperti tahun baru dan menjelang idul Fitri. Pegawainya mesti ditambah dengan pegawai lepas harian karena permintaan meningkat.
Kini Bakpia tak hanya berisi kacang hijau saja, telah berkembang dengan berbagai varian isi. Beragam bakpia yang ditawarkan dengan harga bervariasi, namun tentu saja kualitas juga berbeda. Bakpia kualitas baik hanya dibuat dengan bahan-bahan terbaik sehingga awet nggak mudah rusak disimpan dalam waktu tertentu serta kenikmatan rasanya nggak berubah.
Ingin mencicipi? atau sekedar ingin tahu cara pembuatannya? Silahkan berkunjung ke Yogyakarta khususnya ke daerah Phatok, buktikan kelezatannya. Perpaduan budaya dan industri rumah tangga, menjadikan bakpia buah tangan yang wajib dibeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H