"Selamat pagi, ada orang di rumah ?"
Terdengar suara laki-laki mengetuk pintu rumah, aneh sekali, suara ini begitu asing di telinga. Aku jadi gemetar setelah mencoba mengintip dari pintu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, tubuhku merinding dan semuanya terlihat gelap. Secepatnya aku berlari ke dapur dan mengambil pisau, firasatku mengatakan laki-laki di balik pintu bukan orang baik. "Berani kamu masuk ke rumahku, akan bernasib sama kalian," ancamku dalam hari kepada mereka.
Perlahan suara tersebut hilang, kemudian dengan cepat aku membereskan semua di ruang keluarga usai bersantai tadi, aku duduk di meja makan, berharap putriku tidak terganggu atas ulah mereka. Kali ini sangat parah, terdengar suara mobil di depan rumah, banyak sekali, beberapa orang ada yang membaca senjata, aku mencoba mengintip dari cctv rumah, mereka semakin banyak saja berdatangan, terlihat warga sekitar hanya bisa diam dan tak melakukan apa-apa. "Apa yang terjadi ini, mereka sangat menakutkan wahai suamiku sampai warga saja terdiam melihat mereka datang," kataku kepada suamiku.
Selang beberapa menit kemudian, terdengar suara dobrakan pintu serta beberapa laki-laki dengan badan tegap masuk ke dalam rumah, mereka langsung menuju kamar, aku mencoba melawan menggunakan pisau dapur yang ku pegang.
"Pelaku sudah kami amankan, korban sudah dievakuasi," ucap salah satu dari mereka.
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H