Mohon tunggu...
Pandu Satya Rizal
Pandu Satya Rizal Mohon Tunggu... Duta Besar - God is good. All the time.

Menimba ilmu sedalam-dalamnya, kemudian menyalurkannya kepada orang lain layaknya mata air yang mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Oh, Kamu IPS? Kamu Enggak Bakal Sukses

23 September 2018   00:48 Diperbarui: 24 September 2018   16:22 2725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pribadi
Ilustrasi Pribadi
Perkataan seperti ini pernah melayang di pikiran saya saat menduduki kelas X semester awal. Pemikiran saya seperti masyarakat pada umumnya, menganggap enteng apa itu IPS. Tetapi lambat laun, saya berani bertaruh bahwa IPS tidak senteng apa yang dibayangkan. 

Dalam IPS kita mempelajari banyak hal yang terjadi di samping kanan kiri kita, termasuk masyarakat, masalah sosial, penyimpangan, yangmana hal ini membutuhkan pemikiran yang jeli, dan kritis. Dalam IPS kita tidak dapat memandang suatu hal yang salah adalah seratus persen salah. 

Tetapi IPS mengajarkan bahwa sesuatu yang salah bisa menjadi benar, tergantung darimana sudut pandang kita menyikapinya karena atas dasar faktor-faktor tertentu.

4. IPS Tidak Memiliki Prospek Kerja yang Cerah!

Ilustrasi Pribadi
Ilustrasi Pribadi
Kalimat ini adalah yang terdengar dari kepala saya saat saya duduk di bangku SMP lalu. Mereka berkata bahwa IPS tidak bisa menjadi dokter, menjadi seorang perwira, atau polisi yang tinggi pangkatnya. Mungkin mereka kurang tanya ke kiri dan kanan. Saat saya surfing kemarin malam di internet. Banyak yang mengatakan bahwa saat ini jurusan kedokteran dapat diraih oleh anak IPS asal mereka memilih lintas minat yang tepat. 

Apabila kita berpendapat bahwa IPS tidak memiliki prospek kerja yang cerah, maka apakah para Kedubes, Diplomat, Konsultan Hukum, Pengacara, semuanya adalah anak non IPS? Perlu dipertimbangkan kembali konsep yang salah di pemikiran masyarakat ini. 

5. IPS Tempat Anak Buangan!

Ilustrasi Pribadi
Ilustrasi Pribadi
Huft, ini adalah hal yang agak memicu emosi saya. Tetapi sabar.. sabar. Memang diakui dalam realita yang ada, IPS adalah tempat bagi mereka yang tidak tertampung dalam IPA. Tetapi pertanyaannya.. "Mengapa harus IPS?" Apabila IPS terus menerus menjadi tempat bagi mereka yang tidak diterima di IPA, maka secara tidak langsung IPS dianggap "lebih rendah." daripada IPA. Padahal hal ini tidak seharusnya terjadi..

Mungkin mengalokasikan peserta didik menuju ke IPS karena IPA tidak memiliki kelas yang cukup, dan IPS memiliki kelonggaran kelas yang sangat banyak. Hmm.. mengapa tidak melebihkan saja jumlah kelas untuk program IPA? dan mengurangi kelas IPS agar tidak terjadi kekosongan bangku? Sehingga peserta didik yang tidak diterima di IPA masih bisa melanjutkan harapan mereka untuk menggeluti program yang diinginkannya, tanpa harus merubah tujuan jurusan utamanya.

Tentu hal itu sudah menjadi regulasi tiap sekolah yang penulis tidak memiliki kewenangan untuk menyangkalnya.

Kelima hal tersebut adalah stereotipe masyarakat yang masih melenceng jauh dari cita-cita IPS yang tertuang dalam Kurikulum 2013 yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun