Di layar kaca kecil, engkau berkilau,
Wajah tersenyum, penuh pesona yang mengikat hati.
Namun di balik filter dan pose indah yang memukau,
Apakah jiwa juga bercahaya, seperti selfie di pagi hari?
Caption penuh hikmah, seolah bijak dalam kata,
Tapi siapa tahu?, itu mungkin hanya kutipan belaka.
Kalimat panjang tentang cinta, hidup, dan petualangan,
Namun di dunia nyata, mungkin hanya sepi dan diam.
Banyak penggemar,
Apakah itu tanda nyata kesempurnaanmu?
Atau hanya ilusi, di mana kita semua ikut tertipu,
Menilai dengan mata, bukan dengan hati yang tahu.
Engkau ratu di dunia maya,
Namun apa kabar dunia nyatamu?
Apakah kau benar tersenyum saat layar ponsel mati,
Atau tenggelam dalam sunyi, sendiri di balik tirai?
Sungguh, aku mengagumimu,
Bukan karena apa yang terlihat,
Melainkan karena caramu menampilkan,
Sebuah kesempurnaan yang mungkin rapuh.
Ah, tapi mungkin ini hanya cemburu terselubung,
Karena engkau, dengan foto yang sempurna,
Telah menjadi idola di dunia yang sarkastik dan dicintai banyak orang,
Di mana 'like' lebih berharga dari sebuah percakapan yang aku buat melalui kata salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H